Bantah Nasihat Ayah, Menyesal Seumur Hidup
Omongan orang tua pasti tidak pernah salah. Mereka akan memberikan saran terbaik untuk anak mereka. Hanya, banyak anak yang tidak mendengarkan nasihat orang tua. Namun, setelah kena masalah, ia baru menyesal berkepanjangan.
---
ITU dialami perempuan berinisial T. Ayahnyi yang berinisial MD sudah sejak awal memberikan nasihat. Untuk tidak berkomunikasi dengan laki-laki sembarangan. Terlebih, yang tidak dikenal dengan baik.
Alasannya, T masih sekolah. Usianyi baru 14 tahun. Namun, gadis itu sedikit mengabaikan nasihat sang ayah. Termasuk menjalin komunikasi lebih dengan seorang tukang bakso yang berjualan di dekat rumah ibunyi di Kalipiting.
Ia mengenalkan T kepada Pujianto. Dari situ keduanya saling bertukar nomor kontak. Juga, mulai menjalin komunikasi intens. Saat itu T tinggal bersama ibunyi. Memang, orang tua T sudah lama pisah.
”Saya memberikan handphone ke anak saya untuk sekolah. Saya bilang, jangan dulu komunikasi dengan cowok,” kata MD saat ditemui Harian Disway di salah satu kafe di Surabaya kemarin (22/3).
Beberapa saat kemudian, hubungan tersebut diketahui MD. Komunikasi keduanya dilakukan di aplikasi WhatsApp. Lantas, pria berusia 50 tahun itu langsung minta agar aplikasi itu dihapus. Serta, nomor seluler perempuan tersebut juga diambil.
Ternyata, T tidak kehabisan cara. Dia malah instal aplikasi TikTok. Melalui aplikasi itu, keduanya kembali melanjutkan komunikasi. Kondisi tersebut tanpa sepengetahuan MD. Sampai suatu saat, T pergi pada 4 Februari 2022.
”Sudah larut malam, anak saya kok belum pulang. Saya coba cari di beberapa tempat. Tapi, tetap tidak ada,” ungkapnya.
Kakak perempuan T mencoba mencari tahu keberadaan adik bungsunyi itu. Akhirnya didapatkan informasi bahwa adiknyi pergi bersama Pujianto. Lelaki yang sudah diketahui menjalin hubungan khusus dengan T.
Mereka akhirnya mencari alamat rumah laki-laki itu. Setelah mendapatkan alamatnya, MD langsung mendatangi rumah itu. Di sana ia bertemu dengan ibu Pujianto. ”Ibunya itu ngomong kalau memang anak saya tadinya ke sana. Tapi, katanya sudah diantar pulang sejak pukul 09.00,” ungkapnya.
MD langsung pulang menunggu anaknya. Namun, sampai pagi, anaknya belum kunjung kembali. Ia juga sempat mendapatkan informasi keberadaan anaknya di berbagai daerah. Hanya, saat didatangi, bapak tiga anak itu tidak pernah bertemu dengan Pujianto.
”Pujianto sempat kerja di galangan sampah. Hanya sehari, terus pergi. Kata bosnya, ia sempat berniat menggadaikan motornya. Namun, bosnya lagi gak ada uang. Tapi, karena kasihan, ia (Pujianto) diberi uang Rp 100 ribu,” tambahnya.
Kasus itu sempat dilaporkan ke polisi. Namun, sudah hampir sebulan tidak ada kabar. Tapi, MD pantang menyerah. Ia terus keliling Surabaya untuk mencari anaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: