Zidane Segera Bertemu Emir Qatar

Zidane Segera Bertemu Emir Qatar

--

Eks pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, sepertinya mengalami nasib yang sama dengan Kylian Mbappe. Keduanya tak kuasa menolak permintaan Paris Saint-Germain (PSG). Mbappe yang sudah 99 persen bergabung Real Madrid akhirnya menandatangani kontrak baru hingga 2025. 

Usai kesepakatan itu, Mbappe mendapatkan kecaman dari mana-mana. Mbappe dicap mata duitan. Untuk menetralisasi kecaman itu, PSG membeberkan sejumlah hak eksklusif yang tidak pernah ada dalam aturan transfer sepak bola. Bagaimana mungkin seorang pemain bisa memecat dan menunjuk manajer. 

Zinedine Zidane 'akan terbang ke Qatar untuk melakukan pembicaraan dengan pemilik PSG mengenai penggantian Mauricio Pochettino', dengan mantan bos Spurs 'dipecat' setelah hanya 18 bulan bertugas ketika raksasa Prancis membuat perubahan radikal setelah mempertahankan Kylian Mbappe.

PSG segera menendang manajer Mauricio Pochettino. Indikasi ini makin terlihat jelas karena akhir pekan ini Zinedine Zidane terbang ke Qatar. Zidane dijadwalkan bertemu dengan Emir Qatar Thamim bin Hamad Al-Thani. Seperti halnya dalam kasus Kylian Mbappe, Emir Qatar kembali meminta tolong ‘’sahabatnya’’ Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membujuk Zidane agar mau menerima tawaran menjadi pelatih PSG. Diduga Zidane hanya mau menerima tawaran itu asalkan ia mendapatkan kendali penuh tim.

Raksasa Prancis sedang membuat perubahan besar pada klub setelah mengikat pemain bintang Kylian Mbappe ke kontrak baru. Penyerang berusia 23 tahun ini mendapatkan privilese. Artinya, Mbappe berhak menentukan pelatih dan pemain yang direkrut. 

Nah, Zidane terbentur dengan aturan itu meskipun ia termasuk sosok yang diinginkan Mbappe melatih PSG. Konon, karena alasan itulah, Zidane ingin meminta kepastian. Meski ia juga diinginkan Mbappe, Zidane tidak mau otoritasnya sebagai pelatih berada di bawah bayang-bayang ‘’anak ingusan’’ (baca Mbappe, Red).

Zidane memang memiliki bargaining position yang luar biasa. Ia tercatat sebagai  pelatih yang berhasil melakukan back to back gelar Liga Champions bersama Real Madrid pada 2015-2016, 2016-2017, dan 2017-2018. Belum ada pelatih mana pun yang bisa menggapai prestasi itu.

Zidane juga dianggap kharismatik. Ia dianggap sebagai sosok yang bisa menundukkan egoisme pemain megabintang di Real Madrid sekelas Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Karena itu, para petinggi PSG yakin Zidane bisa mengatasi keruwetan ruang ganti PSG karena ada sosok Lionel Messi, Neymar, dan Mbappe. Nah, Mauricio Pochettino dianggap gagal mengatasi egoisme Messi dan Neymar. 

Menurut El Mundo Deportivo, kesepakatan untuk merekrut Zidane kini telah 'ditutup'. Zidane akan bertemu dengan direktur klub di Timur Jauh untuk menyelesaikan rincian kontraknya yang lebih baik dan mendiskusikan rencana untuk musim baru.  

Kesuksesan besar Zidane di Liga Champions secara historis diyakini menjadi faktor besar dalam membawanya ke Parc des Princes dengan klub berharap ia bisa mengulangi kemenangannya di Real Madrid itu.  

Sebagai bagian dari kesepakatan baru Mbappe yang mengejutkan, direktur olahraga Leonardo sudah pergi. Pekan lalu, Pochettino mengisyaratkan terjadi 

ketegangan dengan dewan setelah kegagalannya musim ini dan mengeklaim klub 'tidak sabar'.

‘’PSG sangat ingin memenangkan Liga Champions. Cita-cita itu sangat normal. Dengan ekspektasi dan ruang ganti yang kami miliki, musim ini merupakan kurva pembelajaran yang berkelanjutan," kata Pochettino.

Kami menang seperti [Carlo] Ancelotti, [Laurent] Blanc... pelatih lainnya. Tapi ada banyak ketidaksabaran di klub. Saya pikir kami akan menemukan bentuk kesepakatan yang tepat sehingga para pemain, staf teknis, dan manajemen semuanya dapat berjalan ke arah yang sama. Saya memiliki satu tahun tersisa di kontrak saya dan ada banyak rumor. Setiap minggu saya dipecat. PSG membangkitkan hal semacam ini. Klub sedang mencoba untuk menemukan kembali dirinya sendiri. Presiden akan segera menjelaskan proyek barunya, tapi saya tetap tenang,’’ sebut pria Argentina ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: