Jatim Digelontor 350 ribu Dosis Vaksin Sapi
Pendataan sapi di Sidoarjo sebelum vaksinasi. -BOY SLAMET-Harian disway-
Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) memang bikin para peternak cukup menderita. Betapa tidak, mereka menelan kerugian puluhan hingga ratusan juta karena kematian sapinya. Usaha mereka untuk menyembuhkan pun cukup beragam.
Bahkan di antaranya terpaksa memakai obat pereda sakit kepala untuk manusia. Seperti yang dilakukan oleh Ainul Yaqin. “Ya sudah itu saja saya pakai. Teman-teman juga sama,” kata peternak sapi asal Pasuruan saat dijumpai di Hotel Alana, Kamis, 16 Juni 2022.
BACA JUGA:Vaksin Sapi Dimulai dari Sidoarjo
Ia diundang oleh Dinas Peternakan Jawa Timur dalam acara Bimtek Penandaan Ternak dan Vaksinasi PMK itu. Namun, Ainul cukup kecewa lantaran 10 ekor sapi miliknya tak memenuhi syarat untuk divaksin. Sebab, 2 ekor di antaranya sudah terjangkit PMK seminggu belakangan.
“Tapi, Alhamdulillah tidak sampai mati,” imbuhnya. Rupanya, obat pereda sakit kepala untuk manusia itu cukup mujarab. Ia menggerus beberapa jenis tablet obat itu. Kemudian dicampur dengan minyak goreng. Baru didulangkan ke sapinya.
Efeknya, kata Ainul, baru bisa dilihat dua hari berikutnya. Sapi yang lemas tiba-tiba bisa kembali bertenaga. Yang awalnya ambruk bisa perlahan berdiri lagi.
Meski ada seekor sapinya yang tak mempan dikasih obat manusia itu. Sapi tetap lemas dan tidak kuat berdiri. Sebab, bagian telapak kaki si sapi melepuh. “Kalau yang itu, kami belum nemu obatnya. Biasanya kami taburi dengan obat serbuk luka,” ujarnya.
Hal yang sama juga dialami Sulaiman, seorang koordinator usaha sapi perah di Lekok, Kabupaten Pasuruan. Ia menemui ribuan sapi peternak yang terjangkit PMK. Bahkan miliknya sendiri sudah 3 ekor yang harus potong paksa.
Menurutnya, ada beberapa jenis sapi yang sangat rawan dan susah disembuhkan. Yakni sapi anakan, sapi tua, dan yang sedang hamil. “Itu rawan sekali. Yang kuat justru yang muda, jarang ada yang kena,” katanya.
Sulaiman juga kecewa dengan persayaratan mendapat vaksin. Bahwa sapi yang berada dalam satu kandang dengan sapi lain yang terjangkit PMK, tidak berhak divaksin. “Minimal harus berjarak tiga kilometer dari yang terjangkit. Wah, kalau begitu di daerah saya gak bakal ada yang dapat vaksin,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Peternakan Jatim memang tengah menyiapkan mekanisme vaksinasi PMK. Kementerian Pertanian sudah menerima 800 ribu dosis pada Rabu, 15 Juni 2022. Bahkan vaksinasi pertama pun digelar di Sidoarjo.
Kabid Kesehatan Hewan Disnak Jatim Iswahyudi menyebut tiga prioritas sapi yang akan mendapatkan vaksinasi tahap awal. Di antaranya, sapi bibit, sapi perah, dan sapi potong. Dengan catatan kondisinya sehat dan belum pernah terjangkit PMK atau sekandang dengan sapi lain yang terjangkit PMK.
“Rapat koordinasi ini melibatkan disnak kabupaten kota, perusahaan dan peternak sapi,””ungkap Iswahyudi. Mereka diberi pemahaman mengenai mekanisme penandaan ternak serta cara vaksinasi agar efektif. Rencananya, jatah vaksin akan diterima Jatim dalam dua hari ke depan.
Saat ini, sudah datang di pusat sebanyak 800 ribu dosis vaksin. Satu botol vaksin berisi 100 dosis. Dan setiap dosis butuh 2 mililiter. Jatim diprediksi akan mendapat jatah 350 ribu dosis di tahap pertama itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: