Vaksin Sapi Dimulai dari Sidoarjo

Vaksin Sapi Dimulai dari Sidoarjo

DIRJEN PKH Kementan menyuntikkan vaksin kepada sapi di Desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo, Selasa, 14 Juni 2022.-BOY SLAMET-Harian disway-

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Kementerian Pertanian (Kementan) memilih Jawa Timur menjadi lokasi pertama vaksinasi PMK, Selasa, 14 Juni 2022. Sebab, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur makin menjadi. Kini hanya 3 kabupaten yang masuk zona bebas. 

Sebanyak 28 masuk wilayah tertular dan 3 masuk wilayah terduga. Sementara, ada 4 kabupaten yang masuk zona merah, yaitu Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA:UKM Sidoarjo Bisa Naik Kelas Lewat Produk Halal

Vaksinasi PMK kali pertama digelar di Kecamatan Taman, Sidoarjo. Mulai dari peternakan sapi perah Dusun Tanjunganom, Desa Tanjungsari, dan kelompok ternak Pertapaan Jaya di Dusun Banjar Anyar, Desa Pertapaan Maduretno. ’’Tahap pertama kami prioritaskan ternak yang sehat di zona merah. Karena, jumlah vaksin masih terbatas," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah.

Menurutnya, pada tahap pertama akan didatangkan jumlah vaksin hingga 800 ribu dosis. Kemudian disusul tahap berikutnya sebesar 2,2 juta dosis. Vaksin itu diimpor langsung dari Prancis. Namun, sebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10 ribu dosis baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 12 Juni 2022. 


Sapi yang telah disuntik didata di aplikasi Kementan.-BOY Slamet-Harian Disway-

Vaksin tersebut didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat serta empat Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan. Di antaranya, Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari.

Nasrullah mengatakan ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk mempercepat vaksinasi. Di antaranya, prioritas komoditas, wilayah rentan PMK, tujuan pengembangan ternak, ketersediaan vaksin, dan vaksinator. Semua unsur itu harus menjadi pertimbangan. Sehingga manajemen rantai vaksinasi bisa berjalan dengan efektif dan efisien.


RISTINA, dokter hewan dari Puskeswan Taman, menakar vaksin untuk sapi. -BOY SLAMET-Harian disway-

“Efektivitas vaksinasi akan dilakukan dengan penandaan sekaligus pendataan,” sambungnya. Yakni melalui ear tag (QR code) setelah vaksinasi. Lalu dimasukkan ke dalam sistem pendataan ternak.

Riwayat vaksinasi itu ditampilkan dalam bentuk kartu vaksin. Berisi nomor identifikasi ternak, jenis/rumpun ternak, jenis kelamin, jenis vaksin, riwayat vaksinasi, hingga lokasi dan tanggal vaksinasi. Kini telah disediakan penandaan ternak pasca vaksinasi sebanyak 233.300 buah yang dilengkapi dengan QR Code.

Hingga kini wabah PMK menyebar ke 35 kabupaten/kota di Jawa Timur. Tercatat sebanyak 62.095 hewan ternak terjangkit. Total yang mati karena PMK sebanyak 231 ekor. Sedangkan sebanyak 8.551 ekor yang dinyatakan sembuh dan sebanyak 188 ekor hewan ternak harus dipotong paksa.


VAKSIN anti penyakit mulut dan kuku yang diimpor dari Prancis.-BOY SLAMET-Harian disway-

Sementara itu, Kota Surabaya termasuk dalam 28 daerah tertular. Jumlah hewan yang ternak yang terjangkit PMK juga relatif sedikit. Hanya ada 34 ekor tanpa kasus kematian. Bahkan ada 2 ekor yang dinyatakan sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: