Targetkan Jatim Jadi Pusat Intelektual NKRI, Khofifah Buka Beasiswa ke Al Azhar Mesir untuk Santri

Targetkan Jatim Jadi Pusat Intelektual NKRI, Khofifah Buka Beasiswa ke Al Azhar Mesir untuk Santri

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Makam dan Museum Tokoh Pahlawan Pergerakan Nasional, Dr Soetomo di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 20 Mei 2022. Kegiatan untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei. -Julian Romadhon-

MALANG, HARIAN DISWAY - Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa punya gagasar besar: Menjadikan Jawa Timur sebagai pusat intelektual NKRI sekaligus pusat kekuatan Islam Wasathiyah.

Jatim memang unggul di bidang pendidikan. Sudah dua tahun berturut-tutur capaian penerimaan siswa pada perguruan tinggi negeri jalur SNMPTN dan SBMPTN tertinggi secara nasional. 

Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, Khofifah membuat kebijakan spesial untuk kalangan pesantren, guru dan dosen.

Policy itu berbentuk beasiswa S1 ke Al Azhar Mesir, beasiswa S2 bagi guru Madin dan beasiswa S3 bagi dosen Perguruan Tinggi Islam berbasis pesantren untuk kuliah di perguruan tinggi ternama di Jawa Timur.

Seleksi bakal dilakukan  secara terstruktur. Selain seleksi akdemik, calon penerima beasiswa juga diuji  bacaan kitabnya. Dengan begitu akan banyak muncul alim ulama dan tim kyai kyai muda yang berintelektual tinggi.

Untuk mengkongkritkan progran ini, Khofifah juga menguatkan Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah ( LPPD ). Ia memberikan mandat ke  Prof H A Halim Soebahar MA sebagai ketuanya. Sedangkan pengurusnya, kyai muda dan intelektual muslim Jawa Timur.

Basis dari kebijakan tersebut mengacu Renstra Pemprov Jatim, kebijakan Pemerintah terkait UU Pondok Pesantren, UU Sisdiknas dan keinginan untuk menjadikan SDM unggul, menguatkan Islam Wasathiyah. 

Sosialisasi dan penguatan managerial perguruan Tinggi Keagamaan Islam dilakukan selama dua hari tgl 23-24 Juni 2022 di Hotel Harris Convention Hall Malang yang diikuti oleh 57 pimpinan perguruan tinggi, pimpinan pesantren dan pengelola pendididikan tinggi berbasis pesantren dan PTKI.

LPPD Jati mengundang Prof M. Mas'ud Said. Cendikiawan, teknokrat, profesional pendidikan dan pemerintahan itu memberikan materi tentang  cara untuk mendorong kemajuan secara terstruktur, sistemik dan percepatan pengembangan kelembagaan. 

Peserta dan pengurus LPPD dan para tokoh pendidikan secara antusias mendengarkan paparan tentang smart policy Pemprov itu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: