Mengenal Entrepreneurs' Organization (5): Papan Surfing Dietmar Diuji Coba 100 Jam

Mengenal Entrepreneurs' Organization (5): Papan Surfing Dietmar Diuji Coba 100 Jam

DIETMAR Dutilleux menunjukkan kain serat fiber untuk melapisi papan surfing buatannya.-BOY SLAMET-Harian disway-

Lubang itu bisa diperbaiki. Ditambal pakai kayu balsa dan lapisan lainnya. Seperti serat viber, lem, dan resin.

Semua bahan yang digunakan juga ramah lingkungan. Termasuk resin yang melapisi papan. Sangat detail. Varuna ingin lautan tak lagi dipenuhi sampah dari papan selancar berbahan foam

Menurut International Surfing Association (ISA), ada 35 juta surfer di dunia. Rata-rata peselancar mematahkan 2-4 papan setiap tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak sampah papan selancar yang tak terurai di samudera.

Bahan foam yang jadi sampah lautan baru terurai setelah ratusan tahun. Sedangkan kayu balsa pada Varuna bisa terurai dalam hitungan bulan.

Papan yang rusak juga bisa dipakai lagi. Akan ada video tutorial tentang cara perbaikannya.

Varuna juga bakal membangun outlet di Bali dan Australia. Teknisi bakal memberikan perbaikan gratis. Tapi, itu tergantung jenis kerusakannya. “Kalau memang sudah sampai patah, ya tidak bisa diperbaiki,” jelas pria asal Belgia itu.

Filosofi Varuna memang agak nyeleneh. Seharusnya perusahaan bakal untung jika konsumennya kembali membeli produk baru. Bukan malah memberikan layanan free repair.

“Founder kami memakai filosofi Patagonia,” katanya. Patagonia adalah perusahaan perlengkapan outdoor atau peralatan mendaki.

Yvon Chouinard sang pemilik Patagonia menerapkan filosofi itu pada produknya. Perilaku konsumtif telah mendorong kerusakan alam. 


KAYU Balsa yang sudah diberi pola siap dipotong menjadi papan selancar.-BOY SLAMET-Harian disway-

Chouinard mulai membuat kain daur ulang dari sampah botol plastik. Ia juga menawarkan perbaikan gratis di setiap outlet Patagonia. Perusahaan sangat menghargai orang-orang yang mau menyimpan barang-barang untuk digunakan lebih lama.

“Jaket Patagonia saya pernah sobek. Aku memperbaikinya di saat berada di Jepang secara gratis,” jelasnya. Tugasnya kini adalah memasarkan papan selancar itu.

Harga Varuna yang sudah dipasarkan ada di kisaran USD 1.650-1900. Jika perusahaannya di Pasuruan bias menjual 200-300 papan dalam sebulan, harga jual Varuna bisa ditekan lebih murah. “Target harga sekarang, jangan sampai harganya 10 persen lebih mahal ketimbang papan di kelas yang sama,” lanjut penghobi sepeda itu.

Kini sudah ada 5 jenis papan yang dipasarkan. Yakni, Waterbird, Twin Pin, Heritage Twin, Red Dingo, hingga Space Hawk

Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 Susi Pudjiastuti yang sangat concern dengan isu lingkungan mungkin bisa jadi brand ambassador Varuna. Dengan begitu para peselancar yang selama ini dituding mengotori lautan bisa jadi part of the solution. Bukan part of the pollution. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: