Merdeka Belajar Diterapkan di Tahun Ajaran Baru

 Merdeka Belajar Diterapkan di Tahun Ajaran Baru

Kondisi sekolah tatap muka di SMP Al-Falah Surabaya.-Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Kurikulum merdeka dan platform merdeka belajar telah dicetuskan pada 11 Februari 2022. Namun, hingga saat ini, masih banyak yang belum paham dengan sistem baru itu. Padahal, proses uji cobanya dimulai pada tahun ajaran 2022/2023.

Di Surabaya, baru 79 sekolah penggerak yang sudah terdaftar secara otomatis. Perinciannya, 40 lembaga PAUD dan TK, 23 jenjang SD, dan 16 SMP. Di luar itu, sekolah harus mendaftar secara mandiri.

Tercatat sudah 237 SMP negeri dan swasta yang mendaftarkan ke Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek. Enam di antaranya SMPN 33, SMPN 62, SMPN 17, SMPN 9, SMPN 52, dan SMPN 51 Surabaya.

Dengan begitu, total ada 316 SMP yang menerapkan kurikulum pembelajaran berbasis proyek mulai tahun ajaran 2022/2023. Jumlah itu bakal terus bertambah. Namun, bergantung pada kesiapan sekolah.

”Tidak ada target khusus untuk menerapkannya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh. Yang jelas, semua satuan pendidikan harus segera mengimplementasikan kurikulum baru itu. Semuanya bakal dilakukan secara bertahap.

Dispendik pun berharap agar semua sekolah bisa mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar tahun ini. Lebih cepat lebih baik karena semua sekolah pasti harus menerapkan secara bertahap.

Di jenjang SD, penerapan awal hanya untuk kelas I, III, dan V. Tahun berikutnya baru diikuti kelas II, IV, dan VI. Dengan begitu, penerapan kurikulum merdeka belajar di satu lembaga sekolah bisa tuntas dalam waktu dua tahun.

Di jenjang SMP, tahun pertama diterapkan untuk siswa kelas VII dan VIII. Dengan demikian, tahun berikutnya bisa mencakup seluruh kelas. 

Uji coba memang digelar tahun ini. Tidak semua sekolah mengambil kesempatan itu. Sebab, perlu proses penyiapan SDM guru dan sarana pengajaran. Rencananya, pemkot menyebar angket untuk membantu lembaga pendidikan menilai tahap kesiapannya.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto turut menyosialisasikan kurikulum itu ke sejumlah guru dan siswa di berbagai sekolah. ”Kurikulum merdeka belajar ini akan menjadi kurikulum yang mengoptimalkan kompetensi, bakat, dan minat siswa untuk belajar secara mendalam,” kata politikus Partai Demokrat itu. 

Herlina sudah mempelajari ide dari Mendikbudristek Nadiem Makarim. Aplikasi kurikulum merdeka belajar bisa memacu siswa dalam berkarya. Sebab, menyediakan banyak waktu untuk menguasai materi pelajaran di luar sekolah. ”Siswa tak melulu belajar di dalam kelas, melainkan juga bisa mendalami materinya saat di rumah, ruang publik, kebun raya, dan lingkungan sekitar,” tandasnyi. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: