Inka Produksi Bus Listrik Merah Putih

Inka Produksi Bus Listrik Merah Putih

MENTERI PERHUBUNGAN (Menhub) Budi Karya Sumadi (kanan) meninjau produksi Bus Listrik Merah Putih di PT Inka (persero).-Istimewa -

MADIUN, HARIAN DISWAY- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau produksi Bus Listrik Merah Putih (BLMP) produksi PT Inka (Persero). Menhub mengapresiasi inisiasi PT Industri Kereta Api (Inka) yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman tentang penelitian dan pengembangan kereta ringan berbasis hybrid dan kereta cerdas.

Bus listrik itu nantinya digunakan saat penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada November 2022. ”Hari ini ini saya ke Madiun ke Inka, untuk memastikan bahwa progres dari pembangunan bus untuk Bali itu tepat waktu. Kalau kita bicara transportasi, safety menjadi satu hal yang utama,” terangnya.

Kemarin Kemenhub, Kementerian BUMN, dan Kemendikbudristek melakukan kickoff kolaborasi di sektor transportasi. ”Saya mengapresiasi apa yang dilakukan ini, harus konsisten untuk dilakuakan,” jelas Menhub.

Menhub juga menyinggung bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bus listrik akan diupayakan hingga lebih dari 50 persen. Menurutnya, salah satu cara untuk meningkatkan TKDN tersebut adalah bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Sembilan perguruan tinggi yang digandeng adalah Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Politeknik Madiun, Telkom University, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Sebelas Maret.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi, dan Informasi (SDM TI) Kementerian BUMN Tedi Bharata mengemukakan bahwa BUMN tidak bisa menjalankan core business tanpa adanya riset. BUMN perlu bekerja sama dengan pihak yang memiliki kompetensi untuk riset. 

Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Tjitjik Srie Tjahjandarie juga menyampaikan, kerja sama itu dalam rangka mengembangkan produk dalam negeri yang tertuang dalam program  kedaulatan Indonesia di dalam reka cipta (kedai reka). Tjitjik menyampaikan bahwa perlu ada link and match dengan berbagai pihak.

Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro juga mengungkapkan, pihaknya sudah lama bermimpi untuk memproduksi kereta ringan berbasis hybrid dan kereta cerdas. Prototipe kereta itu diharapkan bisa diuji coba di jalur kereta Makassar–Parepare. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: