Kebakaran, Bencana Paling Rawan di Surabaya: Tahukah Anda Cara Pakai APAR?

Kebakaran, Bencana Paling Rawan di Surabaya:  Tahukah Anda Cara Pakai APAR?

Petugas PMK mengajari warga cara menggunakan APAR di Rusu Sumbo, Rabu, 20 Juli 2022.-Humas Pemkot Surabaya-

APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (instalasi listrik yang bertegangan).

 

Pemkot Surabaya sudah menyediakan APAR di setiap flat yang ada di Surabaya. Hunian vertikal padat penduduk itu sangat rawan terbakar.

Sayang tak semua warganya paham cara penggunaan APAR. Sebut saja Bagiyo (nama disamarkan), salah satu penghuni flat di Surabaya timur. “Ada (APAR), cuma enggak pernah makai. Kayaknya, alatnya juga sudah kadaluarsa,” ujar Bagiyo, Jumat 22 Juli 2022.

Pernah ada simulasi kebakaran di flat tempatnya tinggal. Namun, acara itu sudah lama. Ia bahkan tak mengingat kapan tahunnya.  

“Kayaknya belum dapat giliran,” lanjut Bagiyo. Ia berharap flat tempatnya tinggal mendapat pelatihan menghadapi kebakaran. Sebab, banyak penghuni baru yang masuk.

Pemkot Surabaya sebenarnya menggelar pelatihan secara rutin. Namun, keterbatasan petugas membuat proses edukasi itu belum bisa menjangkau semua kalangan.

Pelatihan digelar di Rusunawa Sombo, Rabu, 20 Juli lalu. Mereka menyelamatkan diri saat muncul pemberitahuan ada kebakaran. Mereka berkumpul di lapangan yang ada di depan gedung rusunawa. 


Petugas BPBD Surabaya memberi materi penanganan pertama dalam kebencajaan di Rusun Sumbo.-Humas Pemkot Surabaya-

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Yanu Mardianto mengatakan, latihan diperlukan untuk menghadapi semua situasi darurat. Selain kebakaran Surabaya juga punya potensi gempa.

BPBD menggandeng Wahana Visi Indonesia dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) dalam memberikan praktik mitigasi bencana. 

“Tujuannya yaitu, ketika terjadi bencana alam warga tidak mudah panik dan tahu cara melakukan mitigasi penyelamatan diri dan pertolongan pertama ketika ada korban,” kata Yanu. 

Menurutnya mitigasi ini penting diberikan kepada warga yang masih awam soal kedaruratan. 

BNPB Surabaya memberikan pengetahuan cara mudah memadamkan titik api dan bagaimana menyikapi bencana tersebut. 

“Bencana dan cuaca ekstrim karena angin puting beliung juga bisa terjadi di perkotaan. Tapi ada dua yang paling berisiko sangat tinggi, salah satunya kebakaran. Karena ini rawan terjadi di lingkungan padat penduduk seperti rusunawa,” ujar Yanu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: