Saat Bendera Belanda Menjadi Biru, Putih, dan Merah
Petani di wilayah timur Belanda memasang bendera bangsanya secara terbaik karena protes pengurangan pupuk.-Bud Wichers/Harian Disway-
AMSTERDAM, HARIAN DISWAY - Para Petani Belanda memasang bendera bangsanya dalam posisi terbalik. Bukan lagi merah, putih dan biru. Protes besar-besaran sedang terjadi sejak Juni lalu.
Para petani mengendarai traktornya ke jalan utama kota-kota di Belanda. Mereka memblokir supermarket, pusat distribusi, dan jalan masuk dan keluar dari kota-kota besar dengan kendaraan besarnya dan jerami. Protes telah meningkat, dengan beberapa kasus kekerasan.
Protes itu muncul gara-gara kebijakan pemerintah Belanda tentang pengurangan polusi nitrogen oksida dan amonia yang dihasilkan oleh pertanian dan peternakan.
Rencana tersebut mengharuskan petani untuk menggunakan lebih sedikit pupuk dan mengurangi jumlah ternak. Jumlahnya tak tanggung-tanggung: dipangkas sampai 70 persen.
Spandung bertuliskan Proud To Be A Farmer dipasang di bak truk yang terbalik. -Bud Wichers/Harian Disway-
Demonkstrasi petani di Belanda sebenarnya bukan hal baru. Namun, yang terjadi kali ini benar-benar kelewat batas. “On July 5, police shot at tractors near Heerenveen (Pada tanggal 5 Juli, polisi menembak traktor di dekat Heerenveen,Red)”, kata kotributor Harian Disway di Belanda Bud Wichers.
“Of course, it is legal to protest, but you can not and must not put the lives of innocent people at risk (Tentu saja, protes itu diperbolehkan, tetapi anda tidak bisa dan tidak boleh membahayakan nyawa orang yang tidak bersalah,Red),” lanjut fotografer dengan pengalaman 20 tahun di medan perang itu.
Budi sependapat dengan tuntutan petani: Pemerintah harus membantu mereka. Namun, ia menilai cara yang mereka lakukan salah. Protes semacam itu tak pernah ia temukan di Belanda.
Spanduk protes yang dipasang petani Belanda.-Bud Wichers/Harian Disway-
Menurutnya, pemblokiran jalan raya dan pusat distribusi makanan telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur. “Normal life's is almost close to the definition of terrorism. And it goes on for weeks now (Kehidupan normal hampir mendekati definisi terorisme.
Dan sekarang, itu berlangsung selama berminggu-minggu,” keluhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway