Sembilan Negara Stop Ekspor Gandum , Jokowi Siapkan 154 Ribu Hektar Lahan Sorgum

Presiden juga  mengklaim hasil dari uji coba itu berhasil. Selain produknya yang melimpah, budidaya sorgum dapat menarik banyak tenaga kerja.

Setiap hektare diharapkan bisa menghasilkan 5 ton sorgum. Atau setara 400 kiologram per bulan per hektare. 

Lahan-lahan itu akan disiapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Harga sorgum saat ini mencapai Rp 3.500 per kilogram. Satu hektare lahan dapat menghasilkan Rp 12,5 juta dan biaya produksi Rp 8,4 juta. 

Jika sudah diolah jadi biji kering sosoh, harganya berlipat ganda jadi Rp 15 ribu per kilogram. Artinya keuntungan meningkat sampai Rp 28 juta sekali panen. 

"Oleh karena itu arahan Pak Presiden bahwa pilot project ini harus diintegrasikan juga dengan peternakan sapi. Batang pohon sorgum ini, selain untuk makan ternak juga bisa untuk Bioethanol," ujarnya.

Demi mewujudkan rencana itu,  Menteri Pertanian Syahrul Yasin diminta menyiapkan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan ternak. Tujuannya agar ekosistem sorgum Indonesia lebih cepat berkembang. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif juga dapat tugas soal sorgum itu. Mereka harus menyiapkan pemgembangan produk turunan sorgum: bioethanol.

"Namun tentu kami harus mendorong kapasitas luasan lahan yang diperluas, kontinuitas produk, dan juga mendapatkan off taker," kata Airlangga.

Salah satu off taker yang dipertimbangkan pemerintah saat ini adalah industri pakan ternak. Industri ini sekarang bahan bakunya 50 persen jagung dan 50 persen protein lain.  "Tentu dari protein lain ini, salah satunya sorgum bisa dijadikan untuk pakan ternak," kata Airlangga. (*)

Sumber: