City University, Harapan Uwika Sambut Dies Natalis ke-36

City University, Harapan Uwika Sambut Dies Natalis ke-36

Kegiatan lomba sketsa di UWIKA-Guruh Dimas Nugraha-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sekitar 30 peserta lomba sketsa memadati ruang kuliah di dekat pintu masuk gedung Universitas Widya Kartika (UWIKA), Surabaya. Mereka berproses membuat sketsa tentang kampus tersebut. 

“Angle-nya bebas. Pokoknya tiap sudut kampus. Boleh aktivitas mahasiswa atau mengambil segi arsitekturnya,” ungkap Ririn Dina, dosen arsitektur yang juga juri lomba sketsa. 

Selain Ririn, terdapat dua juri lain. Yakni Risma Andarini yang juga dosen arsitektur, serta Agustinus Santoso, juri luar kampus, dari komunitas Urban Sketcher. 

Seorang peserta, Marcelino Thionardo, misalnya, ia menggambarkan bangunan samping gedung UWIKA. Garisnya cukup tegas, dengan aksentuasi teknik drawing menggunakan bolpoin, sebagai penanda gelap-terang. 

“Faktor penilaian ada tiga. Yaitu kesesuaian tema, komposisi dan kualitas garis. Nanti dari 30 peserta, diambil tiga juara,” ujar Agustinus. Acara tersebut digelar pada 13 Agustus 2022, dan termasuk dalam rangkaian acara Dies Natalies UWIKA yang ke-36. 

Selain lomba sketsa, UWIKA menyelenggarakan bazaar, pentas musik, lomba akustik, lomba dance, donor darah dan berbagai kegiatan lain. 

Dr F Priyo Suprobo, rektor UWIKA, menyebut bahwa gelaran tersebut adalah bentuk kontribusi UWIKA bagi masyarakat, serta kepedulian kampus tersebut terhadap para pelajar, UMKM serta seniman. “Ibarat sedang ulang tahun, jangan yang berulangtahun saja yang senang. Mereka yang diluar juga harus ikut senang. Maka kami menggandeng banyak pihak dalam Dies Natalis kali ini,” ungkapnya. 

Rangkaian acara Dies Natalis sebenarnya telah berjalan sejak bulan Juli silam. Sebelumnya, berbagai kegiatan diselenggarakan. Antara lain: Sarasehan Alumni, Gerak Jalan bersama masyarakat dan pemerintah setempat. Termasuk RT, RW hingga kecamatan. 

“Dalam rangkaian acara yang telah terselenggara, kami akan me-rebranding UWIKA menjadi City University. Kami akan lebih berkontribusi pada masyarakat,” ungkap rektor 47 tahun itu. Aktualisasinya adalah terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat dan melakukan problem solving. 

“Goal kami adalah “Bertumbuh dan Berdaya”. Dosen harus mampu tri dharma, melibatkan mitra dan mahasiswa, berkontribusi bagi masyarakat,” ungkapnya. Gerakan tersebut berbeda dengan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) ala mahasiswa yang cenderung sektoral dan tak berkelanjutan. 

“Mahasiswa yang PKL di suatu tempat, biasanya selesai PKL dan programnya selesai, selesai pula semuanya. Kami berbeda. Kami terus berkelanjutan,” ujarnya. Kontribusi tersebut akan dijalankan secara multi-disiplin ilmu. 

Semua dosen dan mahasiswa akan dilibatkan dalam penyelesaian problem masyarakat. Berkaitan dengan sosial-budaya, ekonomi, bahkan internasional. “Kami punya studi Bahasa Mandarin. Akan kami ajarkan pada masyarakat pula. Misalnya untuk belajar ekspor-impor. Karena pasar barang dari Tiongkok mulai booming,” terangnya. 

Dies Natalis tersebut diselenggarakan secara tiga hari berturut-turut. Sejak 12 hingga 14 Agustus. Dalam waktu dekat, UWIKA bersama Klinik Adi Husada akan menggelar operasi katarak gratis bagi mereka yang membutuhkan. (Guruh Dimas Nugraha) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: