Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Alamat Rumah Ibuku Ternyata Hotel (2)
Bob Schellens melihat dinding samping Hotel Chandra. Jendelanya tak bisa dibuka karena sudah dipaku mati.-Salman Muhiddin/Harian Disway-
--
Sambil menyelam minum air. Sambil mencari keberadaan ibu kandungnya di Surabaya, Bob Schellens membuat film dokumenter untuk ditayangkan di televisi Belanda. Liburan musim panasnya tetap digunakan untuk kerja.
—
BOB Schellens mematikan kamera yang sudah terpasang di tripod. Ia melepas mikrofon yang melekat di kerah baju Olvi Jasinta. Wawancara singkat dengan sesama anak adopsi tuntas pagi itu, Selasa, 22 Agustus 2022.
Ruang tamu pendiri Stitching Mijn Roots atau Yayasan Akar Saya Ana Maria van Valen di CitraLand memang diubah jadi studio dadakan. Ada dua lampu studio yang dipasang di dekat kamera. Kabel di mana-mana. Hampir semua peralatan yang ada di koper Bob dikeluarkan.
”Please wait (mohon tunggu, Red),” ujar Bob sambil merapikan kabel-kabel yang tersambung di kameranya. Beberapa hari sebelumnya, Bob sudah mengambil gambar di berbagai sudut Surabaya dengan Olvi dan Ana.
Bob memang rutin ke Surabaya untuk mencari ibu kandung. Dokumen kelahiran dan adopsinya mengarahkan pencarian ke Kota Pahlawan, sebutan Surabaya.
Bob Schellens (tengah) saat ditemui di ruang tamu Ana Maria, di CitraLand, 2 Agustus 2022.-Miftahul Rozaq/Harian Disway-
Ia beruntung, dokumen-dokumen itu disimpan rapi orang tua angkatnya di Eindhoven, Belanda. Dokumen-dokumen itu bak puzzle yang harus dirangkai untuk menemukan jalan mencari orang tua kandung. Bob membuka ponselnya, lalu menunjukkan semua dokumen lawas itu. Masih ditulis pakai mesin ketik.
Yang paling berharga adalah surat kelahiran dari RSUD dr Soetomo, 15 Februari 1981. Dari dokumen itu, ia tahu bahwa nama ibu yang melahirkannya adalah Herlina Zainuddin. Sedangkan dokter yang membantu kelahirannya adalah Tri Hermani.
Di dokumen notaris Alfiyan Yahya terdapat nama asli Bob: Henrico. Terdapat pula alamat sang ibu: Jalan Kapas Krampung Nomor 98, Surabaya.
Secara teori, pencarian seharusnya sangat mudah. Alamat dan nama sudah lengkap. Banyak anak adopsi dari Belanda sulit mencari keberadaan orang tua karena keterbatasan dokumen.
”Kami sudah menemukan rumahnya,” sahut Ana. Sayangnya, temuan itu bukan kabar gembira. Rumah yang sudah ditemukan tersebut adalah hotel. RT dan warga setempat sudah diwawancarai. Tidak ada yang mengenal Herlina Zainuddin.
Mijn Roots punya dua investigator di Surabaya. Merekalah yang terjun ke lapangan jika ada informasi dari anak-anak adopsi di Belanda. Terkadang, Ana pun turut ikut terjun ke lapangan dalam misi pencarian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: