Prabowo (Lagi)
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
TOH, ada juga yang baru menang setelah maju tiga kali. Prabowo Subianto pun berharap begitu.
Khofifah Indar Parawansa baru di kesempatan ketiga dapat memenangkan pilgub Jatim. Setelah dua percobaan sebelumnya gagal. Mungkin ”mukjizat” seperti itu yang membuat Prabowo pantang mundur untuk tetap maju nyapres.
Catatan tambahan buat Prabowo, sejatinya pada 2024 adalah percobaan keempatnya. Sebagai capres akan menjadi yang ketiga. Satu lagi saat 2009, mantan Danjen Kopassus itu menjadi cawapres mendampingi Megawati. Kalah juga dengan SBY-JK.
Saat ini Prabowo bisa dikatakan, di antara nama yang muncul, baru ia yang sudah declare. Mantan mantu Soeharto itu telah secara resmi dicalonkan partainya: Gerindra. Ia pun sudah menyatakan kesediaannya saat partai ”miliknya” itu menggelar rapimnas pekan lalu.
Saya tidak dapat membayangkan bila kalah lagi. Menjadi pemegang rekor gagal terbanyak dalam kontestasi pilpres. Andaikan gagal lagi, berarti upaya Prabowo selama 20 tahun masuk ke istana sebagai presiden atau wakil presiden berbuah hampa.
Karena itu, Prabowo dan timnya harus mati-matian kerja keras untuk menang. Bisa dibilang, ini adalah kesempatan terakhirnya. Prabowo lahir 17 Oktober 1951. Berarti, saat April 2024, pilpres nanti, usianya menjelang 73 tahun.
Melihat calon yang muncul ke permukaan sekarang, Prabowo bakal menjadi paling senior. Andaikan menang 2024, maju lagi 2029 (usia 78), tidak ada masalah karena akan menjadi patahana. Namun, kalau 2024 kembali kalah, berat rasanya di usia yang makin tua, ia maju pada 2029.
Prabowo dan tim sekarang harus kerja keras. Ibaratnya, sekarang atau tidak sama sekali. Now or not.
Pertanyaannya, bisakah Prabowo menang?
Tentu banyak faktor menentukan. Siapa yang akan menjadi cawapresnya?
Mampukah merangkul basis massa besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammdiyah. Dalam arti, merangkul kelompok tersebut secara mayoritas.
Juga, apakah didukung king maker? Misalnya, apakah didukung Jokowi.
Lantas, siapa juga lawannya.
Siapa cawapresnya? Sampai saat ini yang paling santer Muhaimin Iskandar, ketua umum PKB. Kedua partai mereka menjalin koalisi. Namun, belum ada deklarasi resmi capres-cawapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: