Susur Hutan Mangrove Surabaya, Asyik Naik Perahu Menuju Pulau

Susur Hutan Mangrove Surabaya, Asyik Naik Perahu Menuju Pulau

--

Saya dan keluarga bersama beberapa pengunjung, menaiki perahu tersebut. Nelayan mengantar kami menyusuri sungai. Rutenya cukup panjang. Suara diesel perahu memecah keheningan. Air meriak di sisi kanan-kiri. Sekitar 5 menit kemudian, kami sampai di sebuah pulau kecil yang ditumbuhi berbagai macam tanaman mangrove.

Di pulau kecil itulah banyak didapati spot Instagrammable. Pengunjung yang pastinya juga penggiat dunia maya, tak absen untuk berfoto dengan latar hiasan-hiasan tersebut. Saya berbeda. Karena saya fotografer yang jarang berselancar di medsos, saya memilih memotret pengunjung lain. Juga memotret suasana.

Kami menghabiskan waktu hingga sore di pulau tersebut. Biasanya, sekitar pukul 12 siang, banyak burung-burung camar yang hinggap di dahan-dahan pohon bakau. Suasana tersebut jadi daya tarik tersendiri bagi kawasan wisata mangrove Wonorejo. 

Tapi ketika kami disana dari pukul 10, burung-burung yang ditunggu tak terlihat satu pun. Mungkin saat libur begini, mereka memilih berpesiar ke kawasan mangrove yang lain. Seperti kami yang selalu bosan jika seharian menghabiskan hari minggu di rumah.
Pengunjung yang menunggu giliran untuk naik perahu yang akan membawa ke pulau kecil yang dicapai dengan perahu.

Di kawasan ini pula, banyak aktivis lingkungan yang mengadakan kegiatan menanam mangrove bersama-sama. Tempat yang dikelola Pemkot Surabaya itu membebaskan segala kegiatan yang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Namun jika ingin mengadakan acara semacam itu, harus melakukan reservasi pada pengelola, minimal dua hari sebelum hari-H.

Tempat wisata tersebut sempat ditutup untuk umum karena pandemi. Kini, mulai bergeliat kembali. Tiap hari libur kawasan mangrove Wonorejo selalu dipenuhi pengunjung. Dari dalam hingga luar Surabaya. Buka setiap hari mulai pukul delapan pagi hingga pukul tiga sore.

Selain sebagai tempat wisata alam yang menarik, lokasi tersebut juga berfungsi sebagai sarana edukasi. Utamanya bagi anak-anak dan pelajar. Mereka dapat memelajari tentang fungsi mangrove dan upaya pencegahan banjir. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: