Rabu Besok Ribuan Driver Online Jatim Demo ke Surabaya, Catat Rutenya
Ilustrasi demo ojol besar-besaran hari ini-Daniel Rorong for Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur bakal turun ke jalan, Rabu, 24 Agustus 2022. Mereka menamainya: Frontal Level 5
Ribuan peserta aksi akan mendatangi beberapa titik lokasi dengan cara berkonvoi melewati beberapa rute. Daniel Lukas Rorong, Humas Frontal Jawa Timur mengatakan, masa bakal berkumpul di Frontage Road A Yani, tepatnya di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur pukul 08.00. “Baru setelah itu bergeser ke kantor Diskominfo Jawa Timur,” kata Daniel.
Kemudian peserta aksi akan melanjutkan konvoi ke Polda Jawa Timur di kawasan yang sama yakni Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Setelahnya, aksi akan berlanjut ke kantor perwakilan 4 aplikator yakni Shopee di Jalan Ronggolawe, Gojek di Raya Ngagel, Grab di Plaza Boulevard Pemuda di depan WTC, dan In Driver di MNC Tower di TAIS Nasution.
Massa aksi juga akan bergerak ke Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Jawa Timur di Jalan Basuki Rachmad, DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Polrestabes Surabaya di Jalan Sikatan dan berakhir di Grahadi Jalan Gubernur Suryo.
FR A Yani Bakal kembali dipakai sebagai titik kumpul demo Ojol se-Jatim Rabu, 24 Agustus 2022. -Daniel Rorong for Disway-
Daniel juga meminta maaf, jika nantinya aksi akan menimbulkan dampak kemacetan. peserta aksi dari berbagai wilayah juga diimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis selama aksi damai. “Tak hanya diikuti oleh driver online roda dua (ojek online) dan roda empat (taksi online) dari Surabaya saja, peserta aksi juga ada perwakilan dari Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sumenep, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kediri, Ponorogo, Blitar, Lumajang, Jember bahkan ada juga yang berasal dari Banyuwangi,” jelas Daniel, Senin, 22 Agustus 2022.
Sekadar diketahui, Frontal Jatim saat ini dimotori oleh dua organisasi driver online resmi. Yakni Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), Serta komunitas atau paguyuban driver online yang ada di Jawa Timur.
Sementara itu, Tito Achmad, salah satu penanggung jawab aksi Frontal Jatim Level 5 mengatakan, aksi kali ini didasari atas kebijakan tarif yang dirasa memberatkan mitra.
“Kenyataannya, tarif bersih yang diterima oleh rekan-rekan ojek online (Ojol) saat ini hanya Rp 6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif di bawah itu. Tentu saja, hal ini tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui PM 12 dan KP 564 yang akan diberlakukan per 29 Agustus mendatang. Sedangkan untuk taksi online, kami juga ingin ada kepastian tarif batas bawah yang diberlakukan dan harus dipatuhi oleh aplikator sesuai regulasi yang mengaturnya," ujarnya.
Mereka juga juga menilai penghapusan biaya layanan pemesanan tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini memberatkan customer dan juga mitra.
"Kami (Frontal) juga ingin dilibatkan bersama Pemerintah Untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan (semua aplikasi driver) di seluruh daerah Jawa Timur. Termasuk kami mendesak pada DPRD Provinsi Jatim menginisiasi peraturan daerah (Perda) tentang ojek online,” lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu penanggung jawab aksi Frontal Level 5 lainnya, yakni Herry Bimantara. Ia menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi maksimal 10 persen saja untuk semua aplikator. “Mengingat kondisi saat ini yang dirasa berat oleh rekan-rekan driver online. Apalagi harga bahan kebutuhan pokok saat ini sudah mulai merangkak. Ditambah rencana kenaikan harga BBM Pertalite dalam waktu dekat," keluhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: