Mao Jia Cai, Restoran Masakan Hunan Pertama di Surabaya

Mao Jia Cai, Restoran Masakan Hunan Pertama di Surabaya

Dahlan Iskan dan tim Harian Disway dijamu makan siang di restoran Mao Jia Cai, di Jalan Hr Muhammad, Surabaya-Julian Romadhon-Harian Disway-

Suasana dapur terjaga kebersihannya. Di sudut barat terdapat ruangan pendingin. Berisi daging dan sayuran. ”Didinginkan dalam suhu minus 18 derajat Celcius," terangnya. 

Di sisi kiri pintu depan, terdapat kuali besar yang merupakan tungku penguapan. Menu-menu seperti kuali kodok pedas dimasak dalam kuali tersebut selama enam jam. ”Termasuk menu sup ayam kampung masak cong cao hua, yang kami sajikan untuk Pak Dahlan,” tambahnya.

Menu sup ayam tersebut cukup istimewa. Karena mengandung bahan bunga cong cao hua, yang tumbuh di Hunan. Bunga tersebut memiliki khasiat herbal yang berguna bagi tubuh. Yakni menangkal virus, meningkatkan imunitas serta memberi kesegaran. Dipadu dengan kandungan daging ayam yang bermanfaat untuk mengobati flu atau demam.

Bahan yang dipadukan dengan bahan Nusantara adalah menu seperti kuali kodok pedas. Makanan itu ditambahkan bahan petai. ”Di Hunan tidak ada petai. Jadi kami membelinya di sini. Tambahan tersebut untuk memasukkan unsur cita rasa Nusantara,” ujarnya.

Proses memasak makanan halal dan non-halal pun dibuat secara terpisah. Dapurnya pun berbeda. Bahkan peralatan masak serta kompor juga dibuat terpisah. ”Jadi jangan khawatir. Makanan yang halal pun benar-benar kami jaga kehalalannya,” tuturnya.


Dahlan Iskan tiba di restoran Mao Jia Cai, Surabaya.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Restoran Mao Jia Cai didirikan oleh Surya Halim, suami Deng Xiao Fang pada 2009. Ia beberapa kali mengunjungi Hunan hingga bertemu istrinya tersebut. 

Dari kunjungan ke Hunan, Surya begitu tertarik dengan kuliner khas kota tersebut. ”Karena rasa masakan tidak terlalu berbeda dengan rasa masakan Nusantara. Namun punya karakter khas. Apalagi soal gizi. Atas alasan itu, serta untuk memperkenalkan kuliner asli Hunan, saya mendirikan restoran ini,” ujar pria 56 tahun itu.

Cabang Mao Jia Cai di Surabaya tersebut menempati bangunan tiga lantai. Selain areal makan, terdapat tujuh ruang di lantai dua dan tiga, yang dapat dimanfaatkan untuk karaoke dan bersantai. Termasuk ruang yang digunakan oleh Dahlan di lantai tiga. 

Secangkir teh krisan dihidangkan di meja tersebut. Teh berbahan bunga krisan, tanpa gula. Minuman tersebut adalah salah satu menu andalan Mao Jia Cai. Dahlan mencicipinya seteguk dan tersenyum. Teh herbal itu disajikan dalam teko berwarna emas. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: