Pemeran Viserys Targaryen Pun Anggap Caesar Tanpa Anestesi di House of the Dragon Memualkan

Pemeran Viserys Targaryen Pun Anggap Caesar Tanpa Anestesi di House of the Dragon Memualkan

PADDY CONSIDINE menghadiri premiere House of the Dragon di Leicester Square Gardens, London, 15 Agustus 2022. -Hollie adams-afp -

BUKAN bertarung, menunggang kuda, ataupun berhadapan dengan naga. Bagi Paddy Considine, adegan paling berat selama syuting episode pertama House of the Dragon adalah sekuen operasi Caesar.

Ya, dalam episode pembuka itu, Paddy Considine—yang memerankan Raja Viserys I—harus menemani sang istri, Aemma (Sion Brooke), melahirkan. Bayinya sungsang. Posisi kaki lebih dekat dengan jalan lahir. Alhasil, sang ratu harus menjalani operasi Caesar. Tapi ingat. Kita ada di zaman ketika anestesi belum ditemukan. Perut Aemma dibedah dengan pisau dalam kondisi sadar.

’’Benar-benar hari-hari yang sangat berat. Syuting adegan itu begitu sulit. Hasilnya memuaskan, memang. Tapi prosesnya sungguh berat,’’ tutur Paddy Considine, dalam wawancara dengan Insider.

’’Adegan itu sangat emosional,’’ lanjut Paddy Considine. ’’Dan faktanya, yang terjadi di lokasi syuting jauh lebih brutal dan mengerikan daripada yang sudah tersaji di layar. Ketika melihatnya, aku bahkan tidak yakin apakah adegan itu akan lulus sensor,’’ papar aktor 48 tahun tersebut.

Dalam adegan persalinan itu, Viserys memang harus memilih. Antara menyelamatkan Aemma, atau menjalankan pembedahan. Jika memilih operasi Caesar, risikonya ratu akan mengalami perdarahan parah. Dan hampir pasti meninggal. Tapi bayi yang dikandungnya punya kans lebih besar untuk selamat.


ADEGAN ketika Viserys Targaryen menemani istri melahirkan bayi sungsang dalam episode pertama House of the Dragon dianggap yang paling mengerikan oleh Paddy Considine (kiri). -Ollie Upton-HBO-

Karena sudah lama mendambakan anak lelaki, Viserys mengorbankan sang istri. Ia menyuruh maester menjalankan operasi, bahkan tanpa persetujuan Aemma. Yang terjadi selanjutnya adalah pertunjukan berdarah-darah dan sangat memualkan, disusul kematian brutal, ketika darah mengucur deras dari tubuh Aemma yang perlahan kehilangan nyawa.

Fans Game of Thrones tentu sudah akrab dengan adegan kekerasan. Bahkan yang gory tingkat dewa sekalipun. Namun, para kreator sempat mempertimbangkan efek adegan operasi Caesar itu pada penonton perempuan.

’’Akhirnya, kami menunjukkan adegan itu ke sebanyak mungkin perempuan di sekitar lokasi syuting. Kami bertanya, apakah ini terlalu kejam? Dan rata-rata jawaban mereka adalah tidak,’’ papar sutradara Miguel Sapochnik. ’’Malah kebanyakan bilang, kalau bisa lebih kejam lagi,’’ lanjutnya, lantas tertawa. Duh, fans Game of Thrones memang beda.

Sumber: insider