Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Because You are Indonesian (12)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Because You are Indonesian (12)

Peta Indonesia di dinding rumah Ana Maria di Citraland Surabaya. Di ruang tamunya terdapat Olvi Jasinta dan wartawan magang Harian Disway Lady Khairunnisa, Selasa 2 Agustus 2022.-Miftahul Rozaq/Harian Disway-

Kembali ke pertanyaan Olvi. Mengapa Harian Disway mau mengangkat kisah anak-anak adopsi yang sedang mencari orang tua kandung? Sampai berseri-seri. Apa pentingnya?

Saya diam sejenak. Empat wartawan magang Disway Internship Programme (DIP) pun begitu. Ada mahasiswa sastra Inggris Unair Lady Khairunnisa yang sudah diangkat sebagai adik oleh Bob Schellens karena jasanyi mendampingi Bob selama pencarian di Surabaya. Lady juga mengantar Bob hingga ke Stasiun Pasar Turi, Kamis, 25 Agustus 2022, sebelum Bob kembali ke Eindhoven, Belanda. 


Olvi Jasinta menceritakan kisah perjalanan hidupnyi.-Miftahul Rozaq/Harian Disway-

Ada juga wartawan DIP Abimanyu Ardiansyah, Luluk Farida, dan Miftahul Rozaq. Mereka juga terpaku karena pertanyaan itu. Belakangan, setelah saya tanya, rupanya mereka belum mahir berbahasa Inggris. Hhmmm....

Saya sebenarnya agak kaget dengan pertanyaan itu. Wawancara dengan anak adopsi dari Belanda sudah berkali-kali dilakukan. Baru kali ini ada yang tanya begitu.

Otak ini berpikir teknis. Yang muncul di kepala adalah materi tentang news values yang sering diajarkan suhu: Doan Widhiandono, wakil pemimpin redaksi Harian Disway. Sanadnya dapat dari suhu yang lebih senior: Dahlan Iskan.

Ada banyak alasan mengapa berita itu perlu ditulis: Penting, aktual, unik, asas kedekatan, asas keterkenalan atau ketokohan, magnitude, human interest, hingga unsur konflik. Itulah yang saya ingat di otak saat itu.

Jika saya jawab begitu, terkesan menggurui. 

Tiba-tiba ada bisikan yang melintas: ”Jawab saja: karena kamu orang Indonesia.” Entah dari mana bisikan itu, mungkin Pesulap Merah bisa bantu menjawab. hehehe...

Saya pun menjawabnya dengan satu kalimat itu. ”Because you are Indonesian,” kata saya sambil menganggukkan kepala. 

Kini giliran Olvi yang terdiam. Matanyi berkaca-kaca. Dia tertunduk. Dengan suara lirih, dia akhirnya menjawab. ”Thank you (Terima kasih, Red),” ucapnyi sembari meletakkan telapak tangan di dada. (Salman Muhiddin)

Drama Adopsi usai Ibu Meninggal. BACA BESOK!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: