Manado Marketing Festival 2025, Strategi Pemasaran Berkelanjutan, Kunci Sulut sebagai Gerbang Indonesia Timur

Manado Marketing Festival 2025, Strategi Pemasaran Berkelanjutan, Kunci Sulut sebagai Gerbang Indonesia Timur

Hari kedua Manado Marketing Festival (MMF) 2025 sukses digelar, soroti kolaborasi pemerintah dan bisnis untuk adopsi AI sebagai kunci kemajuan Sulawesi Utara-dok. istimewa-

MANADO, HARIAN DISWAY - Hari kedua MANADO Marketing Festival (MMF) 2025, bagian dari rangkaian Indonesia Marketing Festival (IMF) 2025, sukses digelar pada 2 September 2025 di Hotel Four Point by Sheraton MANADO.

Acara itu menjadi wadah strategis bagi pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas kreatif di Sulawesi Utara. Semua pihak berkolaborasi untuk merumuskan gagasan dalam menghadapi tantangan ekonomi di era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Mengangkat tema Sustainable Marketing in the AI Era, festival itu menyoroti pentingnya peran AI dalam meningkatkan daya saing ekonomi. Sekaligus menciptakan dampak positif jangka panjang bagi bisnis dan masyarakat.

BACA JUGA:PGN Angkat Direksi Baru, Siapkan Strategi Besar di Tengah Transisi Energi

Rangkaian IMF 2025 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc. untuk memberikan wawasan tentang tren dan praktik pemasaran terkini.

Dengan fokus pada penerapan teknologi dan keberlanjutan, tahun ini, IMF diselenggarakan di 15 kota besar di Indonesia.


Hari kedua Manado Marketing Festival 2025 juga dimeriahkan dengan penganugerahan berbagai penghargaan, salah satunya Public Services for Impact 2025-dok. istimewa-

Dalam sambutannya, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Sulawesi Utara Reza Dotulung, S.S.T., M.App.Ec. menyatakan bahwa Sulawesi Utara memiliki potensi besar sebagai pintu gerbang utama Indonesia Timur menuju Asia Pasifik.

BACA JUGA:BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Kredit dengan Strategi Manajemen Risiko yang Kuat

“Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat. Guna membangun ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia,” kata Reza.

Perspektif dari berbagai sektor pun dipaparkan. Misalnya dari Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon Yudhistira Siwu dan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Fransiska Pattimahu. Keduanya berbagi inspirasi soal strategi city branding.

Mereka sepakat bahwa bahwa promosi pariwisata harus didasarkan pada narasi lokal, kearifan budaya, dan strategi pemasaran yang adaptif serta berkelanjutan. Namun, penting pula untuk tetap melibatkan masyarakat lokal dan memperhatikan lingkungan.

BACA JUGA:TTL Perkuat Strategi Terminal untuk Terobosan Semester II 2025

Dari sektor perbankan, Pimpinan Divisi Perencanaan Bank SulutGo Audy Thuda menyoroti peran bank daerah dalam pembangunan ekonomi melalui integrasi teknologi digital dan AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: