Pernah Memimpikan Orang yang Sudah Tiada Menangis? Ini Maknanya!
Pernah bermimpi orang yang sudah meninggal menangis? Temukan makna psikologis, simbolis, dan spiritual di balik mimpi ini serta cara menyikapinya dengan bijak.-istock-
HARIAN DISWAY - Memimpikan orang yang sudah meninggal kerap meninggalkan rasa penasaran. Apalagi jika sosok tersebut terlihat menangis dalam mimpi.
Banyak orang mempertanyakan apakah mimpi seperti itu hanyalah refleksi perasaan, atau memiliki makna lebih dalam.
Fenomena ini sejak lama menarik perhatian para peneliti hingga ahli tafsir mimpi. Sejumlah sumber dari psikologi, budaya, dan tafsir klasik menyebutkan makna yang berbeda-beda.
Mimpi seperti itu perlu dipahami dari berbagai sisi.
BACA JUGA:6 Arti Mimpi Didatangi Ular tapi Tidak Digigit, Tanda Perubahan hingga Pertanda Baik
BACA JUGA:Fakta-Fakta Mimpi, Misteri dan Pesan Tersembunyi
Refleksi Emosi yang Belum Terselesaikan
Dalam kajian psikologi, mimpi tentang orang yang sudah meninggal sering muncul ketika seseorang belum menuntaskan proses emosionalnya.
Para pakar ilmu psikologi dari Verywell Mind dan Psychology Today menjelaskan bahwa mimpi bisa menjadi cerminan dari memori yang masih tersimpan kuat.
Ketika sosok almarhum terlihat menangis, itu dapat menjadi simbol adanya kesedihan yang belum kita lepaskan. Otak mengulang kembali emosi tersebut melalui mimpi sebagai cara untuk membantu seseorang berdamai dengan kehilangan.
Psikolog juga menyebutkan bahwa mimpi itu timbul saat seseorang menghadapi stres, tekanan, atau perubahan besar dalam hidup. Kondisi tersebut memicu ingatan dan rindu terhadap figur yang pernah dekat dengan kita.
BACA JUGA:Kenapa Mimpi Jadi Lebih Aneh saat Tidur Setelah Sahur? Ini Penjelasannya!
BACA JUGA: 5 Tip Peroleh Kualitas Tidur yang Baik untuk Kesehatan
Makna Simbolis: Pertanda Rindu atau Beban Batin

MIMPI melihat almarhum menangis sering menandakan kerinduan atau beban emosional yang belum terselesaikan. Ini cara pikiran bawah sadar memproses perasaan yang tertahan.-istock-
Selain aspek psikologis, banyak orang memaknai mimpi tentang almarhum menangis sebagai simbol rindu yang sangat kuat.
Mimpi ini dapat menunjukkan bahwa hubungan antara pemimpi dan almarhum memiliki ikatan emosional yang mendalam.
Tangisan bisa merepresentasikan hal yang belum selesai pada masa lalu. Misalnya, pemimpi merasa belum sempat berpamitan, meminta maaf, atau menyampaikan ucapan tertentu sebelum almarhum pergi.
Perasaan tersebut kemudian muncul dalam bentuk visual mimpi.
BACA JUGA: Apa Itu Tarot? Mengenal Kartu Ramalan yang Jadi Panduan Hidup Modern
BACA JUGA: 5 Manfaat Tidur Siang Singkat
Dalam beberapa interpretasi simbolis, mimpi ini juga dianggap sebagai bentuk peringatan halus. Pemimpi mungkin sedang mengambil keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang pernah dia pelajari dari almarhum.
Tafsir Spiritual dan Budaya: Pesan yang Sering Diartikan
Dalam tradisi Islam dan beberapa budaya Asia, mimpi tentang orang meninggal yang menangis sering dipandang sebagai pesan.
Sejumlah kitab tafsir mimpi klasik seperti karya Ibn Sirin, yang sering menjadi rujukan masyarakat menyebutkan bahwa tangisan bisa menandakan bahwa almarhum memerlukan doa atau sedekah dari keluarga yang masih hidup.
Namun, tafsir ini tidak selalu bermakna negatif. Dalam banyak budaya, tangisan bisa menjadi simbol permohonan perhatian spiritual, bukan tanda bahaya.
Beberapa ulama menekankan bahwa mimpi tidak dapat dijadikan patokan hidup, tapi dapat dijadikan refleksi atau motivasi kebaikan.
BACA JUGA: 5 Minuman Sehat Sebelum Tidur yang Mendukung Program Diet Anda
BACA JUGA: 7 Jenis Suplemen yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Sementara itu, dalam kepercayaan Jawa, mimpi seperti ini dapat dianggap sebagai pertanda bahwa pemimpi sedang berada dalam kondisi emosional yang rapuh.
Tangisan almarhum menjadi simbol agar pemimpi lebih berhati-hati menjaga diri dan fokus memperbaiki hubungan dengan orang-orang sekitar.
Simbol Transisi atau Perubahan Besar dalam Hidup

MEMIMPIKAN orang yang meninggal dalam kondisi menangis kadang menandakan akhir satu tahap dan awal yang baru.-istock-
Selain dikaitkan dengan kenangan dan emosi, mimpi tentang kematian sering dipandang sebagai simbol perubahan.
Dalam banyak penafsiran modern, kematian dalam mimpi bukanlah pertanda buruk, melainkan lambang berakhirnya suatu fase untuk memberikan ruang bagi fase baru.
BACA JUGA: 7 Trik Ampuh agar Tidur Tetap Nyaman Saat Cuaca Panas
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Sebelum Tidur untuk Tidur yang Berkualitas
Jika almarhum menangis, hal itu dapat mencerminkan proses pemimpi dalam melepaskan masa lalu.
Mimpi juga bisa menjadi gambaran bahwa seseorang sedang memasuki tahap kehidupan yang lebih dewasa, lebih sadar, atau lebih bertanggung jawab.
Dengan kata lain, mimpi tersebut dapat menjadi metafora untuk proses transformasi pribadi.
Bagaimana Menyikapinya?
-
Refleksi diri. Coba pikirkan apakah Anda masih menyimpan kesedihan, penyesalan, atau hal-hal belum selesai dengan orang yang sudah tiada. Kadang mimpi seperti ini adalah cara pikiran memanggil emosi tersebut.
BACA JUGA: Tidur Siang: Kebiasaan Sederhana yang Punya Segudang Manfaat
BACA JUGA: Bahaya Tidur Terlalu Lama, Jangan Anggap Sepele
-
Doa atau amalan. Bila Anda memaknai mimpi secara spiritual, bisa jadi ini saatnya mendoakan almarhum, memperbanyak amal, atau introspeksi diri sendiri.
-
Jangan terlalu khawatir. Ingat bahwa mimpi bukan ramalan. Psikolog menyebut mimpi sebagai medium otak untuk “mengolah” emosi.
- Gunakan sebagai pendorong perubahan. Jika hidup Anda sedang dalam transisi, mimpi bisa jadi pengingat untuk tetap bersiap dan membangun diri dengan bijak.
Bermimpi melihat orang yang sudah meninggal menangis bukan selalu soal kematian atau pertanda buruk.
BACA JUGA: Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Tubuh dan Pikiran
BACA JUGA: 7 Penyebab Merasa Cukup Tidur tapi Masih Mengantuk
Bisa jadi ini adalah ungkapan kerinduan, cara otak memproses kehilangan, hingga panggilan spiritual untuk introspeksi atau perubahan.
Struktur mimpi, kondisi emosional, dan keyakinan Anda sangat memengaruhi bagaimana mimpi itu sebaiknya ditafsirkan.
Yang paling penting, jadikan pengalaman itu sebagai jalan untuk memahami diri bukan untuk diliputi ketakutan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber