BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Kredit dengan Strategi Manajemen Risiko yang Kuat

Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom.-BRI-BRI
JAKARTA, HARIAN DISWAY – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus membuktikan ketangguhan fundamental bisnisnya dengan menjaga kualitas aset dan portofolio kredit yang sehat.
Dalam paparan kinerja keuangan konsolidasian Triwulan II 2025, BRI mencatatkan perbaikan signifikan dalam indikator kualitas kredit, didukung oleh penguatan komprehensif dalam manajemen risiko.
Hingga akhir Juni 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) BRI tercatat sebesar 3,04%, membaik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Capaian ini menunjukkan efektivitas strategi selektif dalam penyaluran kredit, didukung oleh sistem monitoring, penagihan, dan pemulihan (recovery) yang terus diperkuat.
Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom, menjelaskan bahwa penguatan manajemen risiko menjadi pilar penting dalam transformasi BRI.
“Kami menjaga pertumbuhan kredit secara selektif dan terus memperkuat proses monitoring serta recovery. Ini membuktikan kemampuan BRI dalam menjaga portofolio kredit yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
BACA JUGA:15 Tahun Setia, Chandra Pilih BRI karena Layanan Lengkap dan Praktisnya Bayar Pakai QRIS
BACA JUGA:Ganti Kartu ATM BRI Kini Lebih Mudah, Cepat, dan Aman: Bisa Online atau Offline!
Untuk memastikan ketahanan neraca di masa depan, BRI juga menyiapkan pencadangan yang memadai. Rasio NPL Coverage tercatat mencapai 188,84%, mencerminkan tingkat kehati-hatian tinggi dan komitmen BRI terhadap prinsip prudential banking.
“Dengan coverage ratio yang kuat, kami tidak hanya menjaga stabilitas neraca, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholder bahwa fundamental BRI tetap solid,” tambah Mucharom.
Fokus pada UMKM dengan Manajemen Risiko Granular
Sebagai bank dengan fokus utama pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BRI menerapkan strategi manajemen risiko yang spesifik dan terukur. Saat ini, 80,32% dari total kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM, menjadikan pengelolaan risiko di segmen ini sebagai prioritas utama.
BRI telah menyempurnakan model asesmen risiko kredit agar lebih prediktif dan granular, memperkuat sistem early warning, serta mengintegrasikan teknologi digital dalam proses penagihan dan recovery untuk segmen mikro, UMKM, dan konsumer.
BACA JUGA:BRI Peduli Gelar Program Literasi Anak Negeri di Lombok, Bangun Minat Baca Sejak Dini
BACA JUGA:5.000 PMI Ramaikan Peresmian BRI Taipei Branch, Sambut Mitra Finansial Tanah Air di Taiwan
Manajemen Risiko Terintegrasi dengan Transformasi Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: