Mijn Roots Mencari Orang Tua kandung: Kutulis Surat Ini Untukmu, Ayah (19)
Erens Mokalu, ayah Olvi Jasinta semasa hidup juga merasakan kehilangan mendalam karena anaknya diadopsii secara paksa ke Belanda.-Dok Olvi Jasinta-
Olvi Jasinta memang sudah bertemu ayah kandungnyi sejak 2001. Sang ayah memendam rahasia hingga ia meninggal pada 2013. Semuanya jadi terang benderang saat keluarga besarnyi mengungkap semua peristiwa di balik kasus adopsinyi pada 2017. Intinya: sang ayah tidak bersalah. Olvi pun menulis surat terakhir kepada Erens Mokalu tercinta.
–
SURAT-MENYURAT antara Olvi dan Erens Mokalu dimulai pada 1988. Kala itu Olvi masih remaja: 13 tahun. Tak ada cara lain untuk berkomunikasi dengan ayahnyi yang tinggal di pelosok utara Sulawesi: Langowan, Minahasa.
Tak ada video call seperti sekarang, WhatsApp, ataupun berbagai pilihan media sosial. Internet memang memudahkan segala urusan kita.
Tentu di Belanda sudah ada telepon. Namun, sang ayah tak punya fasilitas itu. Olvi hanya bisa mengimajinasikan sosok ayahnya dari tulisan pena biru nan indah tersebut. Ditulis di kertas sobekan buku yang kini warnanya sudah menguning.
Namun, justru dengan surat-surat itulah Olvi bisa bertahan. Olvi mengalami depresi berat ketika usia 15 tahun.
Orang tua angkatnyi memiliki ekspektasi tinggi kepadanyi. Dia diminta tak banyak bertanya soal sejarah adopsinyi. Begitu pula tanah air tempat dia dilahirkan: Indonesia.
Desa kelahiran Olvi Jasinta di Wolaang Lewet Langowan dipotret saat pulang kampung pertengahan Agustus 2022..-Dok Olvi Jasinta-
Di bagian lain, dia juga merasa ditolak keluarga besarnyi di Indonesia. Bertahun-tahun dia percaya bahwa orang tuanyi menjualnyi ke Belanda demi uang. Padahal, semua kisah itu hanya karangan.
Setelah tahu semua itu, Olvi ingin melanjutkan surat-menyurat dengan sang ayah. Memang ia sudah meninggal 9 tahun lalu. Namun, sebuah surat tak harus berbalas. Surat itu dikirim ke Harian Disway kemarin, Senin, 5 September 2022.
Surat dari hati untuk ayahku, Erens Mokalu
Ayah, aku merindukanmu sepanjang hidupku. Siapa Anda sebenarnya dan apa tujuan hidupmu? Apa yang akan terjadi jika takdir memberi kita arah lain dalam hidup?
Perjalanan mencari keluarga biologis mengisi sebagian besar perjalanan batinku dan aku tahu sekarang, itu proses seumur hidup. Sebuah proses yang membuat seseorang harus selalu melihat fakta yang begitu erat kaitannya dengan perasaan dan intuisi yang mendalam.
Berbicara tentang perasaan, setiap bentuk emosi telah berlalu selama bertahun-tahun. Kesedihan, kemarahan, kesalahpahaman, ketakutan dan rasa sakit, tetapi juga rasa terima kasih yang mendalam atas kebenaran dan cinta yang dimiliki anak-anakmu (saudara laki-laki dan perempuan saya) satu sama lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: