Mijn Roots Mencari Orang Tua kandung: Kutulis Surat Ini Untukmu, Ayah (19)
Erens Mokalu, ayah Olvi Jasinta semasa hidup juga merasakan kehilangan mendalam karena anaknya diadopsii secara paksa ke Belanda.-Dok Olvi Jasinta-
Keluarga besar Olvi Jasinta di Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara.-Dok Olvi Jasinta-
Ikatan darah itu kuat. Tidak ada yang bisa terjadi di antara mereka, seperti yang ditulis sepupuku bulan lalu:
”Darah cinta itu seperti magnet yang akan selalu menarik kembali dua cinta yang berbeda, kapan saja. Dalam hidup ini ada Tuhan yang mengatur jalan hidup. Dan Dia tahu cinta dan kasih sayang di hati untuk kembali bersama. Selamat berkumpul kembali dengan adikku tercinta Olvi Jasinta dalam darah cinta.
Kami selalu dan akan selalu mencintaimu... ❤️'
Tentangmu sekarang Ayah... Aku sudah bertemu denganmu tiga kali. Saat itu saya tidak berbicara sepatah kata pun dalam bahasa Indonesia dan kami harus berkomunikasi melalui penerjemah atau kamus.
Namun, terlepas dari kendala bahasa, saya merasa bahwa Ayah telah melalui banyak kesedihan. Kematian ibu, istrimu, dan kehilangan anak terakhirmu (aku) telah menjadi peristiwa yang intens.
Sayangnya, kami tidak pernah bisa melakukan percakapan mendalam. Aku merindukan setengah jam waktu yang masih bisa kita miliki bersama. Tapi, itu tidak mungkin lagi karena Ayah berada di surga sekarang…
Segala sesuatu memiliki alasan, dan apa pun alasannya, pelajaran dapat dipetik.
Satu-satunya pelajaran yang menciptakan ruang adalah pengampunan. Pengampunan berarti cinta dan pengertian. Itulah yang saya perjuangkan dan saya bisa jujur: Saya telah memaafkan semua yang terjadi. Semuanya dan semua orang, termasuk saya sendiri. Karena marah membuatmu sakit. Saya memilih untuk hidup di saat ini. Saya sangat percaya pada kekuatan sekarang. Karena segala sesuatu terjadi di masa sekarang, karena kemarin adalah sejarah dan besok adalah misteri...
Saat ini Ayah sudah membuat kenangan dan aku berharap itu bisa menjadi kenangan untuk dilihat kembali dengan gembira.
Aku mendapatkan kekuatan dari cinta yang bertahan di hati saudara laki-laki dan perempuanku dan bibi dan pamanku. Aku bersyukur untuk semua yang telah datang kepadaku, hanya karena jauh di lubuk hati. Aku tahu bahwa cinta dan ikatan darah lebih kuat dari apa pun.
Bagaimanapun, Ayah dan Mama Kori melewatinya dan itulah mengapa di mana pun aku berada, ayah akan selalu ada di setiap perjalananku.
Tanpa Ayah, aku tidak akan dikaruniai anak-anakku yang cantik Noa dan Jonas.
Ada banyak hal yang harus disyukuri
Untuk ayahku Erens Mokalu, aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: