Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Tak Bisa Dicegah, Pohon Selalu Mencari Akarnya (23)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Tak Bisa Dicegah, Pohon Selalu Mencari Akarnya (23)

Tim van Wijk saat berlibur ke Trenggalek bersama kekasihnya, Sumi Kasiyo. Ia jauh lebih tenang sekarang.-Sumi Kasiyo for Harian Disway-


Ibu Tim van Wijk: Elya Rosani Tim Hiraeth (tengah) saat ditemui Pendiri Yayasan Mijn Roots Ana Maria (paling kanan) dan Bud Wichers (paling kiri).-Dok Mijn Roots-

Namun, rasa untuk mencari tahu itu tak bisa dibendung. Sama dengan anak-anak adopsi yang lain, ada ruang kosong yang belum terisi di hatinya. 

Naluri selalu menuntunnya untuk mencari. Tim kali pertama ke Indonesia 22 tahun lalu, tapi sebagai turis. Tak ada kesempatan untuk mencari.

Pencarian dimulai tiga tahun lalu. Ia beruntung orang tuanya masih menyimpan dokumen adopsinya. Nama ibu dan alamat lengkap.

Ia ikut pertemuan Mijn Roots di Belanda. Di sana banyak anak adopsi yang berbagi kisah. Ada yang sudah bertemu dengan keluarga besarnya. Ada juga yang sedang mencari.

Di pertemuan itu, Tim menyerahkan semua dokumen adopsinya ke pendiri Mijn Roots, Ana Maria van Valen, yang menetap di Surabaya. Dari sanalah tabir pencarian mulai terbuka. ”Jika kamu memberikan dokumenmu, kami akan membantu mencari,” ujar Ana.

Dia memiliki tim pencari di Indonesia. Anak-anak adopsi dari Belanda hanya perlu mengganti ongkos tenaga, biaya bensin, dan penginapan untuk mereka.

Tak ada jaminan langsung ketemu. Sebab, mayoritas dokumen adopsi anak-anak adopsi itu dipalsukan. Ada lingkaran setan di jejaring bisnis adopsi pada 1973–1983. Namun, Tim harus mencoba cara yang ditawarkan Ana. 

Rupanya tim pencari dari Indonesia menemukan kecocokan secara administrasi: KTP sang ibu. Mereka juga mendapati kecocokan kisah bahwa Elya  juga pernah kehilangan bayi. (*)

Memastikan Kecocokan dengan Tes DNA. BACA BESOK!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: