Makna di Balik Busana Pelangi Ratu Elizabeth II: Ada Cinta dan Diplomasi

Makna di Balik Busana Pelangi Ratu Elizabeth II: Ada Cinta dan Diplomasi

KEANGGUNAN Ratu Elizabeth II dalam salah satu busana signature-nya, saat menghadiri parade Armed Forces Act of Loyalti di kebun Istana Holyroodhouse, 28 Juni 2022. -Max Mumby-Indigo-Getty Images via Vogue-

LONDON, Harian Disway - ’’KALAU aku memakai busana berwarna beige, orang tidak akan mengenaliku.’’

Itulah pernyataan Ratu Elizabeth II yang paling populer, terkait pilihan warna busana yang mencolok. Sepanjang 70 tahun berkuasa di Kerajaan Inggris, dia dikenal sering mengenakan outfit dalam warna cerah. Serasi, mulai dari atasan, bawahan, sampai topi. Hanya sepatu Anello & David dan tas Launer dia yang selalu hitam.

Tak diragukan lagi, Ratu Elizabeth II adalah salah seorang ikon fashion. Bukan berarti dia selalu mengikuti perkembangan mode. Namun, dia selalu memilih pakaian sesuai fungsi dan tugas dia sebagai penguasa Inggris Raya serta negara-negara persemakmurannya. Busana dia mencerminkan citra elegan, tapi tetap memungkinkan dia untuk tampil stand out.

Ya, Ratu harus memastikan dirinya bisa dilihat oleh rakyat. Sekalipun berada di tengah keramaian. Dia tidak ingin mengecewakan mereka yang telah berdiri berjam-jam, di bawah terik dan hujan, hanya untuk melihat dirinya.


PLEATED DRESS dan turban warna marigold jadi pilihan Ratu Elizabeth II dalam kunjungan kenegaraan ke Meksiko pada Februari 1975. -Getty Images via Vogue-

’’Dia harus memastikan bahwa dirinya masih bisa dilihat sekalipun sudah berjalan jauh,’’ jelas Angela Kelly, pembuat sekaligus penata busana Ratu, dalam buku The Other Side of the Coin. ’’Harapannya, hanya dengan melihat punggung Ratu yang dibalut busana berwarna mencolok, orang sudah bisa mengklaim bahwa, ’Aku sudah melihat Ratu’,’’ papar Kelly.

Gaya busana khas itu sudah mulai diterapkan Elizabeth sejak 1950an. Tak lama setelah dinobatkan sebagai ratu Inggris pada 2 Juni 1953. Memang, saat itu pilihan warnanya tidak terlalu mencolok seperti sekarang. Dia masih sering mengombinasikan warna-warna soft dan netral dengan aksesori yang lebih gelap.


COAT DRESS motif bunga pink dan hijau buatan Hardy Amies dikenakan saat berkunjung ke Malta pada 1967. Topi dia berhias berlian Cullinan terbesar di dunia. -Getty Images via Vogue-
Namun, setelah semakin sering melakukan kunjungan kenegaraan, pilihan warna busana Ratu semakin bold. Tujuannya adalah untuk menghormati negara-negara yang dia kunjungi. ’’Biasanya beliau memilih warna kebangsaan negara terkait,’’ jelas Kelly, yang menjadi penata busana Ratu sejak 1994. Ya, bagi Ratu, busana adalah bagian dari diplomasi.

Salah satu momentum penting adalah ketika berkunjung ke Dublin, Irlandia, pada 2011. Raja George V—kakek Elizabeth, adalah penguasa Inggris terakhir yang berkunjung ke sana pada 1911. Ketika Irlandia masih menjadi bagian dari Britania Raya. So, dia adalah kepala negara Inggris pertama yang berkunjung ke Irlandia setelah negara itu menjadi Republik. Nah, sebagai simbol perdamaian hubungan ango-Irish, Ratu mengenakan busana hijau, yang merupakan warna kebangsaan Irlandia.

’’Saya memperhatikan, Ratu sering mengenakan warna hijau dan kuning kalau berkunjung ke negara-negara Afrika dan Karibia,’’ ulas Dr Daniel Conway, dosen politik dan hubungan internasional dari Universitas Westminster. ’’Dua warna itu merupakan simbol negara-negara tersebut, dan sering dipakai sebagai warna bendera,’’ lanjutnya.  


MEMAKAI coat dan headscarf, Ratu menyapa Barack Obama (kanan) yang berkunjung ke London pada 2016. Dia menunjukkan kesan akrab dan santai dalam pertemuan ketiga dengan Obama. -Getty Images via Vogue-

’’Sedangkan gaun malam yang glamor sering dipakai kalau melawat ke Prancis. Sementara bunga-bunga simbol setiap negara banyak dijahitkan sebagai ornamen gaunnya kalau berkunjung ke Eropa dan Asia,’’ papar Dr Conway. Perhiasan juga jadi sarana diplomasi. ’’Seringnya, itu adalah pemberian dari kepala negara sahabat. Ratu sering memakainya kembali kalau berkunjung ke negara tersebut,’’ imbuhnya.

Kalau ’’pakaian dinas’’ Ratu begitu spesial, busana ’’off-duty’’ tidak kalah menarik. Jika sedang tidak bertugas, Ratu banyak menghabiskan waktu santai di kawasan pedesaan Inggris dan Skotlandia. Dia biasanya mengenakan tweed jacket, sepatu boots, dan headscarf. Tetap mencerminkan peran sebagai penguasa: konstan, selalu ada, berkomitmen kepada negara, dan berpijak pada akarnya.

Dia selalu bisa menampilkan kesan nyaman, tapi tetap megah. Ratu, sampai kapan pun, gayamu tak bisa ditandingi. (*)


Desember 2019-Getty Images via Vogue-


PERESMIAN Stasiun Paddington, Februari 2022.-AFP-


Februari 2019-Getty Images via Vogue-


Oktober 2021-Getty Images via Vogue-


Juni 2022--


Juli 2019-AFP-


Oktober 2021-AFP-

Sumber: vogue