Komunitas Riot Indonesia Chapter Surabaya; Lari untuk Memupuk Spirit Kekeluargaan

Komunitas Riot Indonesia Chapter Surabaya; Lari untuk Memupuk Spirit Kekeluargaan

Member Riot Indonesia Chapter Surabaya yang mejeng bareng. Jumlah member komunitas itu kini mencapai 50 orang. --

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Riot Indonesia chapter Surabaya yang rutin menghimpun para penggemar lari, rutin menggelar kegiatan dua kali dalam seminggu. Jangan ditanya soal manfaatnya. Tubuh pasti lebih bugar dan sehat, tapi ada yang lebih dari itu. Apa?

Mendengar kata riot, mungkin orang mengira kata itu menggambarkan sosok villain dalam film Venom. Karakter yang punya kekuatan dahsyat serta bisa berlari dengan sangat cepat. Tapi bukan Riot itu yang dimaksud. Meski sama-sama memiliki kemampuan lari, yang dibahas adalah Riot sebagai komunitas pelari. Bukan penyuka film Marvel.

Riot sebenarnya singkatan. Running Is Our Therapy. Artinya, lari adalah terapi kita. ”Kami senang berlari. Untuk mencapai hidup sehat, salah satu terapinya adalah melakukan olah raga lari," ungkap Budi Setiawan, kapten atau ketua Riot Indonesia chapter Surabaya.

Apalagi lari adalah olahraga paling simpel. Tanpa menghabiskan biaya mahal. Hanya modal kaki dan semangat saja sudah cukup. Manfaatnya pun dapat langsung dirasakan. Tubuh dapat lebih segar, memperkuat tulang dan otot, membakar kalori sehingga efektif bagi mereka yang obesitas, serta menjaga kesehatan jantung.
Sebagian member Riot Indonesia chapter Surabaya yang berpose di depan Monumen Bambu Runcing saat beristirahat setelah lari (kiri). Di tengah lari-lari, sempat mejeng juga di jalan bawah tanah, Mayjend Sungkono Surabaya dengan semangat Spartan.

Dalam kegiatan lari yang dilakukan Riot, pun tidak berat. Sekadar berlari santai sudah cukup. ”Kemudian jika dilakukan rutin, maka yang kita dapat adalah manfaatnya. Kembali lagi pada kesehatan. Daya tahan tubuh semakin terjaga. Tidak gampang sakit,” ujarnya.

Tak heran jika member Riot chapter Surabaya berjumlah lebih dari 50 orang. Mereka datang dari beragam rentang usia dan segala jenis profesi. Mulai dari usia 20an hingga 50 tahun. 

Dari dokter, polisi, karyawan perusahaan, karyawan hotel, pekerja perbankan hingga pelajar. ”Paling banyak dokter. Mungkin karena merekalah yang paham manfaat olahraga lari ya,” terangnya.

Untuk jadi member, tak ada syarat-syarat tertentu. Salah satu caranya bisa dengan men-DM instagram @riot.indonesia atau menghubungi salah satu dari mereka. Kalau pun ada syarat, hanya satu; calon member baru wajib datang dalam dua-tiga kali ke perremuan. ”Ya biar saling mengenal satu sama lain. Semakin sering interaksi maka semakin akrab,” ujar pria 27 tahun itu.

Itu karena yang dibangun dalam kultur Riot tak hanya tentang kesehatan. Tapi kekeluargaan. ”Mungkin kami bukan komunitas yang punya member ratusan bahkan ribuan. Kami sederhana, mungkin bisa disebut kecil, tapi sangat solid. Semua itu terbentuk karena kultur kebersamaan yang ditanamkan sejak awal,” tuturnya.

Rutinitas lari Riot Surabaya dilakukan dua kali dalam seminggu. Kamis malam dan Minggu pagi. Yang Kamis biasanya kegiatan lari dilakukan pukul tujuh malam. Sedangkan yang Minggu pada pukul enam pagi. Titik kumpulnya sama, di Taman Apsari, Surabaya.

Dalam setiap kegiatan, mereka akan berlari dengan jarak tempuh maksimal 5 kilometer. Tapi ada kalanya mereka mengadakan lari bersama dengan rute sejauh 20 kilometer. ”Tergantung kesepakatan bersama. Tapi kalau jarak 20 kilometer biasanya berdekatan dengan jadwal lomba maraton,” ungkapnya.

Sebelum berlari, para member wajib melakukan pemanasan terlebih dahulu. Juga mereka harus menyadari daya tahan fisiknya. Jika merasa tak mampu, member diharap tak mengikuti kegiatan berlari. 

Apalagi dalam kegiatan lari berjarak tempuh 20 kilometer. ”Bahaya kalau dipaksa. Tapi kami semua sudah paham tentang daya tahan tubuh itu. Jadi kalau sudah merasa tidak enak badan, pasti otomatis tidak ikut,” terangnya.

Bagaimana jika tiba-tiba di tengah jalan tiba-tiba tubuh merasa tak enak, lantas tak bisa meneruskan? ”Kami selalu menyiapkan tim medis dalam sebuah mobil. Mereka selalu menyertai kegiatan berlari kami,” ujarnya. 

Sumber: