Ekspor Nonmigas Melejit

Ekspor Nonmigas Melejit

Kapal dengan muatan terbesar diatas 3.100 box atau 4.600 teus bersandar tepat di terminal Peti Kemas Surabaya, Jawa Timur.-Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- EKSPOR dan impor di Jawa Timur pada Agustus 2022 mengalami kenaikan daripada bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim merilis, ekspor tercatat 6,14 persen atau sebesar USD 2,12 miliar. Di sisi impor di periode yang sama naik 0,59 persen atau sebesar USD 3,15 miliar.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiawan mengatakan, jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas naik 4,78 persen. Yaitu, dari USD 1,93 miliar menjadi USD 2,02 miliar. Penyumbang ekspor terbesar memang di sektor nonmigas. Sebesar 95,11 persen.

”Jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 (year on year/yoy), ekspor di sektor yang sama mengalami kenaikan. Yakni, sebesar 4,73 persen,” katanya secara online, Kamis, 15 September 2022.

Golongan lemak dan minyak hewani menjadi komoditas ekspor utama di sektor nonmigas. Nilai transaksinya mencapai USD 236,87 juta. ”Nilai tersebut turun 23,60 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Mencapai USD 310,05 juta,” ungkapnya.

Komoditas tersebut berkontribusi 11,74 persen. Terbanyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai USD 88,04 juta. Peringkat selanjutnya yang paling banyak diekspor adalah tembaga. Komoditas itu menyumbang USD 163,82 juta atau naik 10,28 persen (month to month/mtm).

”Kalau tembaga, paling banyak diekspor ke negara tetangga. Malaysia. Dengan nilai USD 56,26 juta,” ungkapnya. Sedangkan nilai ekspor sektor migas di bulan yang sama naik 41,79 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Yaitu, dari USD 73,20 juta menjadi USD 103,79 juta.

Peran ekspor sektor migas menyumbang 4,89 persen total ekspor Jawa Timur pada bulan ini. Pun, jika dibandingkan bulan yang sama di 2021, nilai ekspor migas naik 85,66 persen.

Di sisi impor di Jatim, ada kenaikan tipis. Hanya 0,59 persen bila dibandingkan dengan Juli 2022. Dari USD 3,13 miliar menjadi USD 3,15 miliar. Namun, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2021 (yoy), terlihat kenaikan yang sangat signifikan. Yakni, 61,84 persen.

Impor nonmigas mencapai USD 2,34 miliar. Itu berarti, naik 5,40 persen (mtm). Bila dibandingkan dengan Agustus 2021, ada peningkatan 26,87 persen (yoy). Impor nonmigas menyumbang 74,46 persen dari total impor Jawa Timur pada Agustus 2022.

Dibandingkan Agustus 2021, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan 26,87 persen. Mesin dan peralatan mekanis menjadi komoditas utama impor di provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa tersebut. Dengan nilai transaksi USD 215,04 juta.

Angka itu sebenarnya mengalami penurunan 10,03 persen dari bulan sebelumnya, yang mencapai USD 239,00 juta (mtm). ”Kelompok barang ini mempunyai peran 9,18 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur bulan ini,” bebernya.

Lagi-lagi Tiongkok yang menjadi pengimpor terbesar barang itu. Dengan nilai transaksi USD 107,06 juta. Setelah itu, disusul komoditas pupuk yang menyumbang nilai impor sebesar 8,66 persen. Atau sebesar USD 202,92 juta. Komoditas itu banyak diambil dari Kanada.

Nilai impor yang terbaru USD 107,14 juta selama Agustus 2022. Namun, impor sektor migas mengalami penurunan ekstrem di bulan sebelumnya. Hanya di angka USD 0,80 miliar turun 11,24 persen. Jika dibandingkan Agustus 2021, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 61,84 persen.

Impor migas Agustus 2022 ke Jawa Timur mengalami penurunan 11,24 persen. Dari USD 905,13 juta menjadi USD 803,43 juta. Impor migas menyumbang 25,54 persen dari total impor Jawa Timur pada Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: