Cegah Korupsi sejak Mahasiswa Unair

Cegah Korupsi sejak Mahasiswa Unair

Ketua KPK RI Firli Bahuri di Ruang Garuda Mukti, Kampus C Unair memberikan kuliah umum di depan mahasiswa.-Humas KPK-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- UNIVERSITAS Airlangga (Unair) didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bukan untuk melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Di sana, KPK ingin memberikan edukasi tentang korupsi kepada mahasiswa.

Materi kuliah umum itu diberikan Ketua KPK Firli Bahuri di lantai 5 Ruang Garuda Mukti, Kampus C Unair, Jumat, 16 September 2022. Ia ingin agar mahasiswa memerangi korupsi. Memahami bahayanya korupsi. 

”Kita semua di sini disatukan oleh kepentingan bersama yang lebih besar atau common interest. Itu dapat kita temukan pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Kita patut bersyukur pada pendiri bangsa kita yang telah menetapkan kepentingan bersama segenap anak bangsa,” kata Firli.

Salah satu kalimat dalam alinea tersebut ialah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam penerapannya, mahasiswa seharusnya menghindari konflik dengan siapa pun. Antarfakultas atau bahkan antarkampus. ”Kalau itu terjadi, artinya kita tidak paham titipan amanat pendiri bangsa kita,” ungkap purnawirawan perwira polisi bintang tiga itu. 

Firli juga menjelaskan upaya-upaya pencegahan korupsi yang sudah menyentuh berbagai lini. Di antaranya, desa antikorupsi. Sudah ada ribuan kepala desa di sepuluh provinsi yang mendapat sosialisasi tentang korupsi.

”Dari 74.961 desa yang ada di Indonesia, Jawa Timur saja ada 7.724 kepala desa. Mereka sudah mendapat pembekalan untuk pencegahan korupsi. Kenapa penting? Karena kita berharap berawal dari desa kita wujudkan Indonesia bebas dari korupsi,” tegasnya.

Korupsi bukan hanya kejahatan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Tetapi, korupsi juga merupakan bagian dari kejahatan yang merampas hak-hak rakyat dan hak asasi manusia. Karena itu, Firli sepakat bahwa korupsi bisa dikatakan sebagai kejahatan melawan kemanusiaan.

”Untuk itu, diperlukan peran berbagai kalangan. Termasuk warga kampus Unair untuk memberantas korupsi. Karena KPK tidak bisa bekerja sendiri,” bebernya.

Sementara itu, Rektor Unair Mohammad Nasih menyampaikan, kehadiran KPK akan memperkuat dan mengokohkan salah satu dari value yang dianut Unair. Yaitu, moralitas. Ada tiga nilai utama yang dianut Unair. Yakni, excellency (keunggulan), morality (moralitas), dan nationality (kebangsaan). 

”Moto kami disebut excellence in morality. Tentu saja, karena itu tidak boleh ada mahasiswa Unair tidak mempunyai keunggulan tertentu dan tidak boleh cacat moral, salah satunya korupsi,” ujar Nasih. Juga, pendidikan antikorupsi merupakan bagian dari proses pembentukan karakter.

Kampus yang berdiri pada 10 November 1954 itu merupakan satu-satunya universitas negeri yang memiliki tata laksana pengendalian korupsi di kampus. Itu menunjukkan komitmen Unair untuk turut mengambil peran dalam upaya mencegah korupsi.

Tidak hanya di lingkungan kampus. Tapi, juga ketika para lulusan kampus tersebut berkarya di tengah masyarakat. 

Turut hadir mengikuti kuliah umum secara langsung 500 mahasiswa dan 1.000 mahasiswa lainnya secara daring. Ada pula wakil rektor dan perwakilan dosen. (*)

 

Sumber: