Cheng Yu Pilihan Ali Husein: Jun Zi Ai Cai, Qu Zhi You Dao

DITEMUI di hotel miliknya, Swiss-Belinn Kemayoran, Ali Husein banyak berkisah mengenai pendidikan, kebangsaan, dan perekonomian. Ketua harian Indonesia China Business Council (ICBC) tersebut yakin, bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi pendidikan. Sebab, nasib suatu bangsa ditentukan oleh seberapa berkualitas sumber daya manusianya. Dan, untuk mencetak SDM yang bermutu, pendidikan tidak boleh tidak ditempatkan di nomor satu.

Seperti yang dituliskan Zhao Heng 赵恒, kaisar ketiga dinasti Song, dalam syairnya, "书中自有黄金屋, 书中自有颜如玉" (shū zhōng zì yǒu huáng jīn wū, shū zhōng zì yǒu yán rú yù). Yang terjemahan bebasnya: dengan pendidikan, kau akan mendapatkan apapun yang kau impikan.

Impian banyak orang di dunia adalah bisa hidup bahagia dan sejahtera. Memang kebahagiaan tidak melulu soal harta, tetapi bila sama sekali tidak memilikinya, bisa jadi malah akan makin suram ke depannya. Sebagaimana kata orang-orang di Tiongkok sana, "钱不是万能, 但没有钱是万万不能" (qián bù shì wàn néng, dàn méi yǒu qián shì wàn wàn bù néng): uang bukan segalanya, tapi kalau tidak punya uang tidak akan bisa segalanya.

Namun demikian, tetap harus dengan cara-cara yang benar. Mengutip wejangan dalam antologi klasik Zeng Guang Xian Wen (增广贤文), Ali Husein menegaskan, "君子爱财, 取之有道" (jūn zǐ ài cái, qǔ zhī yǒu dào). Yang artinya kira-kira: harta mesti didapatkan dengan jalan yang halal.

Ya, mendapatkan yang halal sulitnya bukan main, kadang. Prosesnya panjang. Makanya, tidak sedikit yang tidak bisa bersabar, lalu memilih menempuh jalur yang tidak benar. Dengan korupsi dan mencuri, misalnya.

Ali Husein alias Wu Mingli 吴明理 sebaliknya. Sedari kecil, ia sudah terbiasa banting tulang. Sebagaimana namanya, ia meraih kesuksesannya dengan jalan yang "terang" (明 míng) dan "sesuai aturan" (理 lǐ). (*)

 

Sumber: