Dahlan Iskan Baca Puisi Robert Arjuna

Dahlan Iskan Baca Puisi Robert Arjuna

FOUNDER Harian Disway Dahlan Iskan membacakan salah satu puisi karya Hera Pelipurlara yang tak lain adalah Dr dr Robert Arjuna FEAS.-Michael Fredy Yacob-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- SUASANA tiba-tiba hening. Hanya terdengar suara founder Harian Disway Dahlan Iskan yang sedang membacakan salah satu puisi yang diciptakan Robert Arjuna. Puisi itu dibacakan dalam launching tiga buku yang ditulis sang dokter senior itu.

Tiga judul buku yang baru diterbitkan itu adalah Ayat-Ayat Semesta Alam yang berupa kumpulan puisi, Dunia (Harus) Penuh Warna yang berisi kisah lucu dan sehari-hari, dan Roberto News IV: Catatan Kesehatan Seorang Dokter tentang dunia kesehatan. Roberto News adalah seri keempat, buku puisi adalah seri kedua, dan dunia penuh warna merupakan seri ketiga.

Berbagai elemen masyarakat hadir dalam peluncuran tiga buku itu. Mulai akademisi, pengusaha, pensiunan polisi, hingga tenaga kesehatan. Semua yang hadir mendapat tiga buku tersebut secara gratis.

Salah satu buku itu memang tentang segala aspek penyakit yang menjadi keahlian sang dokter yang pernah menjadi redaktur kesehatan di media Bukit Barisan pada 1980-an. Awalnya, tulisan seputar penyakit diabet, sesuai dengan keahlian dokter. Tapi, dokter Robert hobi menulis sehingga mulai menulis penyakit lain. Termasuk penyakit yang sedang terjangkit di masyarakat.

Robert menceritakan, suatu hari dirinya bertemu dengan Dahlan Iskan dalam sebuah penerbangan. Melihat dirinya menulis, mantan menteri BUMN itu pun bertanya kepadanya. Apa yang sedang dikerjakan? 

Ssetelah mendapat jawaban sedang menulis, Dahlan menantang Robert membukukan tulisan-tulisannya. Itulah yang dilakukannya hingga buku Roberto News sudah masuk seri keempat.

Sudah menjadi kebiasaan, setiap hari Robert menulis dan membagikan tulisannya melalui aplikasi percakapan ke ratusan relasinya. Itu sudah dilakukan sejak era pesan singkat (SMS), kemudian beranjak ke BBM, lalu kini beralih ke WhatsApp. 

Dahlan Iskan pun mengakui Robert setiap hari menulis. Ia juga mendapat kiriman yang sama setiap pagi. Rutinitas itulah yang selalu mengingatkan terhadap dirinya. Yang selalu menulis setiap hari. Karena itu, sejak awal Harian Disway berdiri, tulisan Robert selalu menghiasi halaman di media binaannya itu.

”Bahkan, beliau (dokter Robert) selalu datang ke kantor Harian Disway. Tanpa mengingat waktu,” ucapnya. (*)

 

Sumber: