Cheng Yu Pilihan Sekjen FOBI Xaverius Djunair: Zhan Zhan Qing Tian
Cheng Yu Xaverius Djunair--
XAVERIUS Djunair ingin menjadi orang yang selalu menjalankan filosofi barongsai. Yaitu, "Laksana seekor singa jantan yang gagah perkasa membela kebenaran dan menegakkan keadilan," terang sekjen Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI) tersebut, ketika ditemui di sela-sela Kejuaraan Barongsai Pengprov FOBI Jawa Timur yang dihelat di ITC, Surabaya, Minggu (25/9) lalu.
Persis yang dilukiskan Guan Hanqing 关汉卿 dalam naskah dramanya, Dou E Yuan (窦娥冤), "湛湛青天" (zhàn zhàn qīng tīan): berlaku tegak lurus dan adil.
Memang, seperti ditegaskan Lucius Calpurnius Piso Caesoninus, "Fīat jūstitia ruat cælum" (hendaklah keadilan ditegakkan meskipun langit akan runtuh).
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Rektor Ubaya Benny Lianto: Yi Shi Tong Ren
Alquran juga menghendaki demikian. Dalam surah An-Nisa' ayat 135, Tuhan memerintahkan kita untuk menjadi penegak keadilan yang tidak tebang pilih. Rasulullah Muhammad juga mengingatkan, "Qulil haq walaw kaana murroo" (katakanlah yang benar, sekalipun pahit).
Pun ajaran Hindu. Kita dianjurkan untuk meneladani sifat dewa Yama yang adil itu.
Untuk bisa begitu, Sang Buddha mengajarkan kita agar tidak grusa-grusu. Sebab, dalam Dhammapada 256 dijelaskan, "Na tena hoti Dhammaṭṭho yenatthaṁ sahasā naye, yo ca atthaṁ anatthañ-ca ubho niccheyya paṇḍito." Yang artinya: Ia yang memutuskan segala sesuatu dengan tergesa-gesa, tidak dapat dikatakan sebagai orang yang adil. Orang bijaksana hendaknya memeriksa dengan teliti mana yang benar dan mana yang salah.
Lantas, bagaimana agar tidak serampangan dalam mengambil tindakan? Filsuf agung Konfusius dalam kitab Lun Yu (论语) menyarankan, "Jangan berspekulasi, jangan hakulyakin pada satu informasi, jangan ngotot, jangan merasa benar sendiri" (毋意, 毋必, 毋固, 毋我 wú yì, wú bì, wú gù, wú wǒ). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: