Kapolres Malang Jadi Tumbal Pertama

Kapolres Malang Jadi Tumbal Pertama

Salah satu bagian dinding Stadion Kanjuruhan yang ditulisi grafiti berisi ungkapan bela sungkawa atas korban kerusuhan sepakbola.-Michael Fredy Yacob-

MALANG, HARIAN DISWAY- SATU per satu mulai turun takhta. Kepala Polres Kabupaten Malang AKBP Ferli Hidayat menjadi korban pertama. Ia dicopot dari jabatannya. Itu dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Itu buntut dari peristiwa di Stadion Kanjuruhan dengan korban tewas lebih dari 125 suporter Arema. Juga, ratusan orang lainnya mengalami luka ringan sampai berat. 

”Menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat,” kata Kepala Divisi Humas (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Mapolres Kabupaten Malang, Senin, 3 Oktober 2022.

Perwira melati dua itu dipindah ke Pamen Sumber Daya Manusia (SDM) Polri. Sementara itu, Kapolres Malang diisi AKBP Putu Kholis. Ia sebelumnya menjabat Kapolres Tanjung Priok, satuan di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya. 

Bukan hanya perwira menengah itu yang dicopot. Beberapa perwira di lingkungan Brimob juga dinonaktifkan dari jabatannya. ”Mereka semua masih dalam proses pemeriksaan oleh tim malam ini (kemarin, Red),” ucapnya. 

Inspektorat Khusus (Itsus) dan Divisi Propam Polri saat ini juga sedang melakukan pemeriksaan. Dalam hitungan jam, status penyelidikan sudah ditingkatkan menjadi penyidikan. ”Tim itu juga sedang melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan 28 personel Polri. Namun, semuanya itu masih dalam proses pemeriksaan,” terang Dedi.  

Selain personel polisi, Bareskrim Mabes Polri akan memeriksa direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), ketua PSSI Jatim, ketua panitia pelaksana Arema FC, serta Kadispora Jatim. ”Insya Allah, hari ini (kemarin) akan dimintai keterangan oleh penyidik,” terangnya.

Sementara itu, Dua hari pasca kejadian, Menko Polhukam Mahfud MD baru membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF). Tim itu beranggota 10 orang. ”Untuk tindakan jangka pendek dalam waktu 2-3 hari ke depan, Polri harus mengumumkan tindakan penegakan hukum,” ucapnya.

Ada empat poin dalam tindakan jangka pendek yang harus diambil Polri. Pertama, penegakan disiplin pejabat struktural Polri di daerah peristiwa. Kedua, penetapan status tersangka kepada pelaku kerusuhan lapangan dengan minimal dua alat bukti.

Ketiga, panglima TNI menjatuhkan sanksi dan memproses secara hukum bagi anggotanya yang melakukan tindakan berlebihan di luar kewenangan. Keempat,  pimpinan PSSI menindak tegas pelaksana pertandingan yang dinilai telah lalai.

”TGIPF ini output-nya ke presiden. Mungkin saja hasil temuan TGIPF ditemukan pelaku tindak pidana selain yang ditangani Polri,” terangnya. 

Tim itu akan bertugas hingga sebulan ke depan. ”Kami langsung mulai saja. Besok (hari ini, Red) kami segera menyusun pertemuan maraton dan berbagi tugas memanggil siapa, menemui siapa. Kami akan bicarakan terlebih dahulu,” kata pria berusia 65 tahun itu. 

Sebetulnya, PSSI juga sudah membentuk tim investigasi sendiri. Namun, Mahfud menyatakan bahwa hasil tim investigasi TGIPF-lah yang bakal disetorkan ke presiden. Tentu untuk dijadikan bahan pengambilan keputusan terkait kebijakan nasional sepak bola.

Maka, 13 orang yang berada di TGIPF harus bekerja ekstra keras. Harus bisa objektif. Mengingat, ada banyak poin yang harus diulas secara detail. ”Karena mungkin ada kesalahan di balik tragedi. Mungkin saja menyangkut uang dan jabatan. Nah, itu nanti kan bisa kena KPK. Bisa saja, kita belum tahu,” terangnya.

Lalu, apakah setelah itu liga sepak bola bakal digelar lagi? Mahfud tidak bisa memastikannya. Yang jelas, katanya, presiden sudah meminta untuk dihentikan sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: