Mengenal Overthinking yang Merambah Anak Muda

Mengenal Overthinking yang Merambah Anak Muda

Ilustrasi overthinking--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Apakah anda termasuk orang yang overthinking? Penting untuk mengetahui tentang kondisi tersebut agar kita lebih sadar akan kondisi diri.

"Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan, serta dapat berupa ruminasi dan rasa khawatir," ujar Psikolog Wirdatul Anisa dikutip dari ugm.ac.id.

 

Melihat keadaan saat ini, banyak anak muda yang memiliki prasangka-prasangka buruk terhadap masa depannya. Memang hal ini akan dialami seseorang apabila sudah memiliki pemikiran yang matang dan mulai takut melangkah. 

Kekawatiran yang sedang dialami juga tidak dapat kita remehkan begitu saja, karena kita tidak dapat menimbang beratnya kehidupan seseorang jika kita tidak pernah berada pada posisi tersebut. Hal ini akan berdampak buruk bagi diri seseorang jika dia tidak bisa mencari jalan keluar dan mengatasi “overthinking” yang berlebihan.

Seseorang yang selalu overthinking pada suatu keadaan disebut juga overthinker atau pemikir. Namun, pemikir dalam hal ini mengarah kepada kekawatiran dan pikiran-pikiran yang menyedihkan. 

Mereka kebanyakan tidak mampu untuk keluar dari pikiran tersebut dan selalu merasakan kesedihan yang konstan akibat ketidakmampuan tersebut. Pikiran ini biasanya mencakup 2 pola pikir, yaitu ruminating (merenungkan) dan worrying (mengkhawatirkan). 

Seringkali anak muda mengalami hal ini dan berdampak parah hingga stres dan frustasi, karena memang kejadian itu adalah sesuatu hal yang baru ketika mereka baru saja melalui masa kedewasaan yang penuh dengan lika-liku.

Perenungan ini biasanya karena melibatkan kejadian di masa lalu, sedangkan kekhawatiran melibatkan kejadian-kejadian buruk yang mungkin saja akan dialaminya di masa depan. 

Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa overthinking yang berlebihan dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan mental yang cukup serius. 

Seseorang yang mengalaminya biasanya akan selalu merasakan kekhawatiran dimanapun ia berada, sulit untuk tidur, tidak nafsu makan, hingga menjadi temperamen atau emosi yang tiba-tiba muncul akibat selalu berperang dengan pemikirannya sendiri.

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh, jika kita mempunyai ruang lingkup pertemanan maupun keluarga yang selalu supportive dan selalu membantu kita untuk berkembang, maka hal itu mungkin akan cepat teratasi dengan baik. 

Namun, lingkungan yang seperti itu juga seringkali tidak didapatkan oleh anak-anak muda, yang kemudian membuat mereka semakin stres dan frustasi hingga melakukan hal-hal buruk seperti meminum alkohol, merokok, begadang, dan kegiatan negatif lainnya.

Faktor-faktor yang menyatakan bahwa overthinking akan berdampak buruk pada kehidupan kita, maka berikut beberapa upaya untuk dapat menghilangkannya :

1. Menyadari Kondisi Ketika Sedang Berpikir Terlalu Banyak

Cara mengatasi overthinking adalah dengan anda menyadarinya, ketika anda sudah memiliki kekhawatiran atau pemikiran akan sesuatu dimasa mendatang secara berlebihan, maka tugas anda adalah menyadari jika hal itu salah dan harus berhenti memikirkan saat itu juga.

2. Mencari Distraksi

Ketika kamu sudah menyadari jika sudah terlalu berpikir akan kekhawatiran yang berlebihan, maka segeralah untuk mencari distraksi. Distraksi ini bisa berupa kegiatan positif yang kamu senangi seperti berolahraga, bermain musik, membaca buku, mendengarkan podcast kesukaan, atau aktivitas-aktivitas yang lainnya.

3. Ubah Prespektif

Cobalah untuk merubah sudut pandangmu ketika kamu memiliki suatu ketakutan. Cobalah untuk berpikir kembali seberapa besar kemungkinan hal tersebut dapat terjadi. Jika pemikiran tersebut tidak pasti akan terjadi, artinya kamu tidak perlu merasa khawatir. Fokus pada pikiran antisipasi yang positif dan segera mengambil tindakan.

4. Fokus pada Penyelesaian Masalah

Jika kamu mendapati sebuah masalah yang mungkin saja dapat terjadi dimasa mendatang, maka kamu hanya fokus pada penyelesaiannya saja. Ingatkan kembali jika masalah tersebut belum pasti akan terjadi, dan kamu harus segera bertindak pada hal-hal yang dapat kamu kembangkan sebagai upaya untuk memperbaiki diri pada hari itu juga.

5. Apresiasi Diri Sendiri

Langkah selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah dengan mengapresiasi diri kamu sendiri. Coba kamu tenangkan pikiranmu dan lihatlah dirimu sendiri, kamu sudah banyak melewati berbagai hal yang telah kamu lalui pada kehidupan. Bilang pada dirimu sendiri jika kamu hebat, dan kamu adalah orang yang beruntung sudah dapat melalui fase ini semua. Kamu juga dapat mencatat pencapaianmu dalam seminggu atau sebulan terakhir, fokus pada apa saja yang telah kamu kerjakan dengan baik.

 

Tenang saja, overthinking adalah hal yang wajar dialami oleh semua orang. Fase ini memang dapat menjadi sulit tergantung bagaimana prespektif dan fokus kita pada penyelesaian tersebut. Kamu harus percaya bahwa hal ini akan segera kamu lalui, dan jangan lupakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang selama ini kamu hiraukan. Seperti menikmati makananmu, bercengkrama dengan teman, pasangan, maupun keluarga. Perbanyak untuk memulai pembicaraan yang membangun dan positif, karena itu akan berpengaruh pada pola pikirmu kedepan. (Muhammad Alfian Affandi).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: