Pre-wedding dr Tiara Lestari dan dr Steven Philip Surya (2); Putri dan Pangeran yang Bersatu

Pre-wedding dr Tiara Lestari dan dr Steven Philip Surya (2); Putri dan Pangeran yang Bersatu

Di lokasi pemotretan kedua, Lembang Wonderland, Bandung, dr Tiara Lestari dan dr Steven melanjutkan adegan cerita dari negeri dongeng, Sleeping Beauty. Dalam suasana malam hari yang makin indah, mereka mendapatkan gambaran cerita yang utuh tentang putri d--

Hanya butuh sehari, dr Tiara Lestari dan dr Steven Philip Surya tuntas menjalani dua tahapan pre-wedding. Setelah bergaya ala Sleeping Beauty di Orchid Forest Cikole mereka pindah ke Lembang Wonderland. Di sini, dunia dongeng masih berlanjut.

Tak ada yang tak berkesan selama pre-wedding. Di antara pose-pose yang mereka ambil, ada yang palinng favorit. Apalagi kalau tidak adegan Pangeran Philip yang menemukan Putri Aurora yang sedang tertidur di tengah hutan. ”Saya juga menemukan putri impian saya yang nyata lho,” kata dr Steven, bahagia.

Meskipun adegan itu jadi scene puncak dari seluruh sesi pemotretan, namun urusan pemotretan belumlah selesai. Dengan mengenakan ball gown, adegan kedua dilanjutkan pada malam hari itu juga. Tempatnya di sebuah wahana rekreasi anak di daerah Lembang, Bandung.
--

Enggak mudah ternyata untuk sampai ke sana. Perjalanan cukup memakan waktu karena macet. Sampai di lokasi, hari sudah gelap. Tak ada jeda untuk istirahat, dr Tiara langsung re-touch make-up sambil menunggu pengunjung pulang dan wahana ditutup demi pemotretan. 

Digambarkan betul nuansa kerajaan pada kisah dongeng. Bagaimana Putri Aurora dan Pangeran Philip kembali ke kerajaan setelah bertemu di hutan untuk memberitahukan kabar baik tentang kisah cinta mereka. Sekaligus bersiap mengadakan pesta pernikahan. 

Saat itu keduanya juga sedang sibuk menyiapkan pernikahan yang tinggal tiga bulan kemudian. Foto-foto pre-wedding itu termasuk yang akan digunakan. Melihat hasilnya, dr Tiara dan dr Steven happy. Setiap kali melihatnya tergambar susah payahnya selama proses. 
--

Tak kalah dengan persiapan pernikahan, pre-wedding itu juga cukup memakan energi lebih. Bayangkan untuk bisa bersama saja mereka harus mencari waktu yang cocok. Maklum mereka terpisah domisili. ”Saya di Surabaya, istri saya di Tangerang. Sementara tim vendor dan lokasi ada di Bandung. Praktis semua koordinasi hanya via Zoom,” terang dr Steven.

Selama persiapan yang cukup menantang itu, mereka sempat tidak bisa tidur. Terutama karena lokasi pre-wedding tak pernah mereka datangi. ”Untuk bisa membayangkannya seperti apa, kami mencari informasi di internet,” tutur pria hobi membaca itu. 

Untung ada vendor yang sudah mempersiapkannya dengan baik. ”Saat di Lembang pun, kami bersyukur banget karena pihak wahana sangat membantu persiapan. Bahkan sampai menyiapkan mesin fogger untuk pemotreatan,” katanya. 
--

”Tak lupa salut banget dengan Zada Project Wedding and Event @zadaprojectwedding yang mengurus semuanya. Photo and video oleh Nesmumoto @nesmumoto, Kartar Visual Enthusiasm @kartar.id yang menangani dekorasi, make-up and hairdo oleh Vindoo makeup @vindoomakeup, dan wardrobes oleh WRBY Gown Rental @webygownrental dan Seint Custom & Rent Wedding Gown @sein.atlier,” beber dr Tiara.

Dari proses pre-wedding itu, keduanya banyak mengambil hikmah. Buat dr Tiara, dia memahami bahwa komunikasi satu sama lain sangatlah penting. Baik dengan pasangan dan semua pihak yang terlibat. 
--

”Dengan pasangan komunikasi yang lancar itu sangat berguna biar mood masing-masing enggak terganggu. Bayangkan kalau ada hal yang mengganjal sementara saat pre-wedding harus tampil mesra. Pasti enggak enak kan kalau lagi berantem. Pasti itu ngaruh ke hasil foto,” ungkap perempuan yang hobi berenang dan gym itu. 

Jika ingin melakukan pre-wedding dengan konsep fairy tale, keduanya menyarankan untuk mencari tempat yang tepat mengambarkan latar belakang tema yang diusung. ”Dari pengalaman kami. Itu susah-susah gampang lho,” katanya.

Banyak hal yang harus diperhatikan seperti waktu pemotretan, akses lokasi, dan regulasi pemotretan di tempat tersebut. Semua harus dikordinasikan jauh-jauh hari. ”Untuk memilih yang cocok kadang dibutuhkan ketekutan dan ketelitian agar ketemu  hidden gem,” tambah pria kelahiran Jakarta, 7 Maret 1994 itu.  
--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: