Cheng Yu Pilihan Pemilik Restoran Aloha Lucia Partowidjodjo: Pang Guan Zhe Qing
Cheng Yu Lucia Partowidjojo--
LUCIA Partowidjodjo alias Tio Pao Hsien ingin selalu objektif. Terhadap suatu permasalahan, dia sebisa mungkin memberikan penilaian dari perspektif orang luar; bukan dari orang dalam yang kemungkinan sarat akan kepentingan. Makanya, pemilik Aloha Restaurant ini menjadikan "旁观者清" (páng guān zhě qīng) sebagai cheng yu favoritnya.
Pepatah yang disadur dari kitab Jiu Tangshu (旧唐书) yang dieditori Kanselir Zhao Ying (趙瑩) tersebut terjemahan bebasnya kira-kira: yang mengamati dari pinggir, akan lebih jernih.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Kurniawan Tanjung: Shi Zai Ren Wei
Memang, yang ada di dalam akan tahu lebih banyak informasi. Tapi, ketika akan mengambil keputusan, belum tentu akan lebih berimbang ketimbang yang di luar.
Ya karena itu tadi: yang di dalam punya sekeranjang kepentingan. Sehingga, yang dijadikan alasan untuk memutuskan (ratio decidendi), cenderung ke untung/rugi. Bukan benar/salah. Makin ke dalam, makin mungkin dekat dengan kepentingan. Makin dekat dengan kepentingan, makin mungkin terjadi apa yang dalam ajaran Buddha sebut sebagai "kemelekatan" (upādāna).
Padahal, Dhammapada 214 mengingatkan, "Ratiyā jāyatī soko, ratiyā jāyatī bhayaṁ" (dari kemelekatan timbul kesedihan, dari kemelekatan timbul ketakutan).
Akibatnya, lantaran takut kehilangan jabatan yang menyebabkan keuntungannya berkurang, misalnya, pelbagai cara yang menyalahi hati nurani dan melanggar hukum pun dilakoni. Tinggal kesedihan yang menanti ditemui.
Tak heran bila Sang Buddha dalam Dhammapada 240 menganalogikan laku-laku tercela akibat kemelekatan, "Bagaikan karat yang timbul dari besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri. Begitu pula perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelakunya ke alam yang menyedihkan" (Ayasā’va malaṁ samuṭṭhitaṁ taduṭṭhāya tam’eva khādati. Evaṁ atidhonacārinaṁ sānikammāni nayanti duggatiṁ). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: