Utang Politik

Utang Politik

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

ISTANA Batu Tulis, Bogor, tempat paling favorit Megawati Soekarnoputri.  Di istana yang berdiri di atas tanah milik Bung Karno itulah, ketum PDIP tersebut mengambil berbagai putusan penting. 

Di tempat itulah Mega mempersiapkan Jokowi jadi gubernur Jakarta. Juga,  pada 22 Februari 2018, Mega memutuskan untuk mencalonkan Jokowi kembali, saat keduanya bertemu di istana yang berlamat di Jalan Batu Tulis itu.

Mundur ke belakang, di istana itu juga, Mega bertemu Prabowo Subianto pada 15 Mei 2009. Dari pertemuan tersebut, mereka memutuskan maju bersama mengarungi Pilpres 2009.

Baru-baru ini, 8 Oktober 2022, Mega kembali bertemu Jokowi di Istana Batu Tulis. Saat keluar dari pertemuan penting itu, mereka mengaku membahas bagaimana menciptakan stabilitas politik dan pangan. Sebab, dunia makin dekat dengan krisis.

Namun, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui pertemuan itu juga membahas persiapan Pilpres 2024 yang kini makin panas. Dalam bahasa Hasto, ”Hal terkait Pemilu 2024 tak luput dari pembahasan agar benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan kesinambungan kepemimpinan Bung Karno, Megawati, Jokowi, dan pemimpin nasional ke depan.”

Bocoran Hasto itulah yang membuat banyak pihak yakin Mega dan Jokowi membahas calon yang dijagokan nanti. Apalagi, pertemuannya selama dua jam.

Andaikan Mega meminta dukungan Jokowi untuk pencalonan Puan Maharani, juga sangat wajar. Selain sebagai kader PDIP, Jokowi punya utang budi politik kepada ketum PDIP itu.

Sejak pencalonan Jokowi sebagai gubernur Jakarta hingga dua kali pemilihan presiden, tiketnya diberikan oleh Mega. Di PDIP, untuk penentuan capres, yang punya hak menentukan hanya ketua umum. Mutlak.

Di sisi Jokowi, hingga saat ini ia belum menyebut nama yang dijagokan. Presiden asal Solo itu hanya sibuk dengan relawan-relawannya. Ia juga meminta pendukung fanatiknya untuk tidak tergesa-gesa menentukan calon presiden.

”Ojo kesusu sik (Jangan tergesa-gesa dulu). Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Jokowi kala itu di depan pendukungnya di Magelang. Ganjar Pranowo, gubernur Jateng, yang hadir di acara tersebut langsung tersorot kamera. Itulah salah satu yang memunculkan spekulasi dukungan Jokowi mengarah ke Ganjar.

Ganjar kader PDIP, tapi markas partai tersebut memberikan sinyal untuk merestui Puan yang juga putri Mega. Tiket capres bakal jatuh ke putri mahkota. Paling tidak dari isyarat politikus senior dan lingkaran Mega yang secara terang-terangan mendukung ketua DPR itu.

Bicara masalah utang budi politik, Prabowo juga pernah berjasa dalam karier Jokowi. Ketum Partai Gerindra tersebut mengungkapkan, dirinyalah yang membawa Jokowi ke Jakarta. Untuk dicalonkan sebagai gubernur. 

Tapi, kenyataan dalam dua kali pilpres, Prabowo malah menjadi lawan Jokowi. Dan, Prabowo kini menjadi anggota kabinet yang dipimpin Jokowi.

Anies Baswedan pun saat maju di pilgub Jakarta, Prabowo ikut mendukung. Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno diusung Gerindra bersama PAN dan PKS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: