Obat Sirup Anak Sebabkan Gagal Ginjal, Apotek dan Toko Obat Tak Boleh Sediakan Lagi

Obat Sirup Anak Sebabkan Gagal Ginjal, Apotek dan Toko Obat Tak Boleh Sediakan Lagi

OBAT sirup untuk anak sudah dikosongkan di rak Apotek Kimia Farma, Jalan Dharmawangsa, Surabaya.-Mohamad Nur Khotib - Harian Disway-

SELAMA masa transisi pandemi Covid-19 ke endemi, beberapa penyakit muncul ke permukaan. Kali ini publik dicemaskan dengan adanya kenaikan kasus gagal ginjal akut pada anak. Jumlahnya terus naik sejak Agustus sampai hari ini total kasus mencapai 206 anak.

Di Jawa Timur sudah mencapai 24 anak. Tersebar di Kota Surabaya dan Malang Raya. Ada 13 anak yang meninggal. Semuanya balita.  ”Sisanya mendapat perawatan di RS Saiful Anwar Anwar dan RSUD Dr Soetomo,” ujar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Sjamsul Arief kepada Harian Disway, Kamis, 20 Oktober 2022.

Dari 11 anak yang dirawat itu terdapat dua balita. Semua kondisinya mulai membaik. Sedang dalam proses penyembuhan. Meski masih sedikit demam.

Sjamsul mewanti-wanti kepada para orang tua. Agar tidak sembarangan memberi obat kepada anak. Terutama menyuapi mereka obat sirup. Mengingat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengimbau untuk menghindari penggunaan obat sirup pada anak. 

Sebab, zat dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) yang terkandung di dalamnya ditengarai sebagai penyebab gagal ginjal pada anak. ”Jadi kalau anak panas, tolong jangan dikasih sirup. Dibawa ke dokter saja, nanti dikasih puyer untuk menurunkan demam,” jelas Sjamsul.

Dari pantauan kemarin, obat sirup untuk anak sudah dikosongkan di beberapa apotek ternama di Kota Surabaya. Misalnya, dua apotek di deretan Jalan Kusuma Bangsa. Satu rak dengan name tag Medicine Syrup di Apotek Kimia Farma pun tinggal kertas keterangan harga saja yang menempel.

”Sudah disisihkan ke gudang sejak kemarin. Karena sekarang kan sudah gak boleh,” kata Dewa, apoteker yang sedang berjaga mengenakan pakaian medis putih itu. Kurang lebih ada 10 jenis obat sirup yang ditarik dari rak.

Demikian juga di Apotek Kimia Farma Dharmawangsa. Rak Medicine Syrup juga dikosongkan. Untuk paracetamol hanya tersedia tablet. Itu pun khusus untuk orang dewasa.

Di Apotek Kusuma di Jalan Kusuma Bangsa lain lagi. Apotek dekat Taman Makam Pahlawan itu sudah kehabisan stok obat sirup anak sejak awal Oktober lalu. ”Adanya obat sirup maag untuk dewasa. Kalau obat sirup anak semuanya kosong,” ujar Sri Rahayu yang sedang berada di belakang meja kasir.

Sri sudah tahu imbauan dari kemenkes itu. Bahwa obat sirup anak memang tak boleh dijual untuk sementara waktu. ”Nggak keberatan. Kalau memang bahaya sebaiknya tidak diedarkan,” katanyi.

Kami juga sempat menghampiri Apotek Viva Gubeng di Jalan Dharmawangsa. Apotek mungil itu punya dua rak khusus untuk anak-anak. Yang pertama khusus obat flu dan nyeri terlihat sudah kosong.

Yang kedua, persis di baliknya, khusus vitamin dan suplemen terlihat masih penuh. Di papan paling atas justru tempat semua vitamin dan suplemen sirup. Dan di bagian tengah rak itu ditempel empat lembar kertas. 

Isinya pengumuman tentang surat yang diedarkan oleh kemenkes untuk sementara waktu tidak menjual obat sirup anak. ”Kalau mau beli yang itu harus disertai resep dokter. Tapi, harusnya dokter ngerti sih kalau tidak boleh,” kata Nadhifa Laili, apoteker yang sedang berjaga.

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, lonjakan kasus gagal ginjal pada anak terjadi sejak Agustus lalu. Sudah ditetapkan statusnya menjadi kejadian luar biasa (KLB). ”Dan obat sirup itu dijadikan tersangka pertama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: