Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Bertambah Menjadi 1.071 Jiwa
Anggota tim pencarian dan penyelamatan membawa peti mati saat mereka memindahkan kuburan korban banjir bandang karena khawatir kuburan tersebut akan hanyut lagi akibat hujan lebat di Hutanabolon, Sumatera Utara, pada 18 Desember 2025.-Damai Mendrofa-via AFP
HARIAN DISWAY - Korban akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir November 2025 hingga kini terus bertambah.
Menurut data termutakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat, 19 Desember 2025, total korban tewas bertambah menjadi 1.071 orang. Sedangkan korban hilang berkurang menjadi 185 orang dan masyarakat yang mengungsi masih sebanyak 526.868 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari juga memaparkan bahwa di 27 kabupatem/kota masih dalam status tanggap darurat dengan rincian 12 daerah di Aceh, 8 daerah di Sumatra Utara, dan 7 daerah di Sumatra Barat.
Adapun progres perbaikan akses jembatan di Provinsi Aceh yakni pada Jembatan Teupin Reudeup (Awe Geutah) yang merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Kota Bireuen dan Kota Lhokseumawe telah bisa digunakan sepenuhnya.
BACA JUGA:Banjir Sumatra, Pratikno: Kondisi Masih Memprihatinkan, Seluruh Sumber Daya Dikerahkan
Selain itu, beberapa jembatan yang rusak di Aceh masih dalam proses perbaikan. Seperti Jembatan Beutong Ateuh, Jembatan Weh Pase, Jembatan Bener Kelipah, Jembatan Bener Pepayi, Jembatan Mambong, dan Jembatan Jambo Mesjid.
Untuk progres perbaikan akses jembatan di Provinsi Sumatra Utara yaitu pada jembatan yang berada di Desa Simpang Gudang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat progresnya telah mencapai 80% dan jalan sudah bisa dilalui.

Lokasi kejadian bencana banjir dan longsor di Sumatra.-disway.id-
Sedangkan untuk pembangunan hunian sementara (huntara) di Kota Serambi Mekkah tersebut masih dalam proses pembahasan atau kajian, sehingga pemerintah memberikan solusi dengan pemberian dana tunggu hunian.
"Jadi buat saudara-saudara kita yang tidak menggunakan huntara akan diberikan dana tunggu hunian sebesar 600.000 Rupiah per KK (Kartu Keluarga) per bulan," ujar Abdul.
BACA JUGA:TNI dan Polri Kirim 30 Ribu Personel Tambahan ke Sumatera
BACA JUGA:1053 Jiwa Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sumatra
Adapun pembangungan huntara di Provinsi Sumatra Utara mengalami progres dengan dua kabupaten/kota yang akan menjalani peletakan batu pertama yakni di Sibolga dan Tapanuli Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: siaran pers bnpb