Ambulans Laut, Fasilitas Kesehatan dari Pemkab Klungkung

Ambulans Laut, Fasilitas Kesehatan dari Pemkab Klungkung

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjenguk pasien di RSUD. -BPJS Kesehatan-

KLUNGKUNG, HARIAN DISWAY - Warga Nusa Penida sebelum ini kesulitan bila harus berobat ke Klungkung ataupun Denpasar. Mereka harus menyeberang laut terlebih dahulu. Itu pun tidak mudah. Pemkab Klungkung pun memberikan fasilitas ambulans laut bagi warga yang harus dirujuk ke leuar pulau. 

Ambulans laut merupakan salah satu inovasi Pemkab Klungkung. Inovasi yang lain yakni Program Rujuk Balik di Rumah Saja (PRAJA) dan penerapan sistem global budget. Maka, tak heran Kllungkung menjadi kabupaten pertama yang menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC) di Bali Timur dan kedua di Bali setelah Badung.

 “Jaminan kesehatan itu kebutuhan penting yang harus dimiliki setiap orang. Empat tahun silam, dengan tekad yang besar, saya menginstruksikan kepada instansi terkait untuk segera menyiapkan pendaftarkan penduduk Klungkung," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Sepanjang empat tahun perjalanan Program JKN di Kabupaten Klungkung, banyak manfaat yang dirasakan oleh pemerintah kabupaten maupun penduduk. Suwirta pun berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan fasilitas kesehatan yang ada di penyedia pelayanan kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit, melalui berbagai inovasi bersama BPJS Kesehatan

“Dengan PRAJA, peserta JKN yang terdaftar PRB bisa lebih mudah mengambil obat di fasilitas kesehatan. Kemudian, ambulans laut saya siapkan untuk peserta lintas pulau yaitu Nusa Penida jika perlu dirujuk ke luar Nusa Penida. Kami juga sedang menggencarkan digitalisasi layanan kesehatan,” lanjut pria asal Nusa Ceningan itu.

Terkait global budget yang telah berjalan dua tahun, menurut Suwirta, implementasinya sudah bagus meskipun belum optimal. Oleh karena itu, ia akan kembali turun langsung ke lapangan untuk memantau dan melakukan evaluasi agar pemahaman fasilitas kesehatan semakin mantap dalam menjalankan mekanisme tersebut.

“Saya berpikirnya sederhana saja, mereka harus paham. Semakin baik menjalankan kompetensi di fasilitas kesehatan dasar yaitu Puskesmas, maka akan terjadi efisiensi pembiayaan di rumah sakit. Jelas hal tersebut akan memberikan pengelolaan keuangan yang lebih baik bagi fasilitas kesehatan,” ungkap Suwirta.

Selain tiga inovasi kerja sama tersebut, Suwirta juga fokus mengembangkan sebuah konsep digitalisasi layanan di fasilitas kesehatan guna memberikan kemudahan terhadap peserta JKN maupun pegawai fasilitas kesehatan dalam bekerja. Ia berharap, konsep ini dapat dikolaborasikan dengan sistem BPJS Kesehatan. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id