Khofifah Ajak Pemuda Stop Mager

Khofifah Ajak Pemuda Stop Mager

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama pelajar setelah upacara Hari Sumpah Pemuda di Madiun. -Pemprov Jatim-

MADIUN, HARIAN DISWAY - MADIUN menjadi daerah yang dipilih Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk melaksanakan peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94. Kabupaten itu dipilih karena memiliki banyak pemuda pencetak sejarah.

Setidaknya, ada dua peristiwa bersejarah yang menjadi tonggak sejarah nasional. Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II. Salah satu tokoh pemuda yang berperan dalam dua peristiwa itu adalah Sunario Sastrowardoyo.

Sunario pemuda kelahiran Madiun, 28 Agustus 1902. Ia sangat aktif sebagai pengacara. Ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.

BACA JUGA:Sumpah Pemuda, 38 Perguruan Silat Berbaju Adat

Dalam kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia. Berdasar sejarah tersebut, menurut Khofifah, peringatan Sumpah Pemuda bukanlah sebuah rutinitas tahunan untuk bernostalgia.

Melainkan, menjadi pelecut semangat bersama untuk terus menggerakkan roda perjuangan pembangunan, mencapai cita-cita bersama untuk Indonesia maju. Mantan menteri sosial itu juga menceritakan, sebagian besar pemuda yang terlibat dalam Sumpah Pemuda 1928 adalah kaum aristokrat atau kaum intelektual.

Seharusnya, tidak sulit bagi mereka untuk dapat hidup mewah dan enak di bawah pemerintah kolonial Hindia Belanda. Namun, mereka meninggalkan kesempatan itu hanya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang kala itu masih sebuah cita-cita. Mereka meminggirkan kepentingan diri sendiri.

Juga, menguatkan kehendak dan tekad bersama untuk memerdekakan Indonesia. ”Saat ini yang dibutuhkan Indonesia dan Jawa Timur adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif, serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia,” ujar Khofifah, Jumat, 28 Oktober 2022. 

Karena itu, dia meminta para pemuda di provinsi yang dipimpinnyi agar dapat menjadi agen perubahan. Bukan malah menjadi pemuda rebahan dan mager (malas gerak).

Sumpah Pemuda diperingati agar seluruh elemen bangsa dapat menyingkap relevansi momen bersejarah dalam situasi kekinian. Era saat teknologi informasi begitu berkembang pesat yang tidak hanya membawa dampak positif. Tapi, juga dampak negatif. Misalnya, informasi yang bersifat destruktif. Mulai pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme dan terorisme.

Dengan demikian, orientasi pembangunan Jawa Timur berbasis kemakmuran berkeadilan. Di dalamnya bertujuan menumbuhkembangkan kapabilitas dari seluruh warga Jawa Timur dan pemuda-pemuda di daerah tersebut. Hal itu dijiwai semangat IKI (inisiatif, kolaborasi, dan inovasi).  

”Kami sadar betul, game changer tidak bisa muncul secara tiba-tiba. Karenanya, Pemprov Jatim juga terus berupaya menciptakan ekosistem yang menunjang dan benar-benar memperhatikan kualitas hidup para pemudanya,” tegasnyi. 

Khofifah optimistis, kemunculan pemuda-pemudi yang menjadi game changer asal Jawa Timur mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan Republik Indonesia. (Noor Arief-Michael Fredy Yacob)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: