Pengguna Ojek Online Lebih Nyaman dengan Motor Listrik
Salah satu pekerja ojek online dengan motor listrik-Julian Romadhon-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Tak hanya pegawai PLN dan komunitas pengguna motor listrik, para pekerja ojek online yang menggunakan motor listrik pun turut berpartisipasi dalam Konvoi Kendaraan Listrik & Electric Fest, yang digelar PLN UID Jawa Timur.
Kegiatan tersebut, selain memeringati Hari Listrik Nasional, juga sebagai bentuk dukungan terhadap surat edaran Gubernur Jawa Timur tentang penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan kompor induksi di Jawa Timur.
Sebagian besar pekerja ojek online merasa terbantu dengan hadirnya motor listrik. Apalagi, penggunaannya lebih hemat. Seperti yang dirasakan oleh Yudha Satrio. “Fleksibilitasnya oke, pemasukan lebih aman karena biaya lebih hemat. Tidak perlu beli BBM yang mahal,” ujarnya.
Senada, Efa Yuliwati yang juga pengendara ojek online merasakan manfaat ketika menggunakan motor listrik. “Tidak ada suaranya sama sekali, alias nol polusi suara. Tak ada polusi karbon juga. Suaranya tidak sampai mengganggu yang lain,” ungkap perempuan 30 tahun itu.
Namun ada pula kekurangan dari motor listrik. Yakni jarak tempuhnya tak sejauh motor konvensional. “Untuk motor yang menggunakan dua baterai, jarak tempuhnya hanya 100-120 kilometer. Setelah itu harus charge,” ujarnya.
Proses pengisian daya baterai dapat dilakukan di rumah. Namun jika sedang berada di luar, Yudha dan Efa sama-sama mengeluhkan minimnya stasiun pengisian daya. “Sejauh ini stasiun pengisian daya di Surabaya hanya ada dua. Cukup susah juga kalau sedang di luar dan dalam kondisi baterai minim. Belum antrenya. Kalau terpaksa ya pulang ke rumah,” ujar Yudha.
Fatimah Irianti, salah satu pekerja ojek online datang bersama puterinya. Dia, sama dengan Yudha dan Efa, menggunakan motor listrik bermerek Viar Q1 dengan kapasitas dua baterai. Dia pun cukup terbantu dengan motor listriknya itu. “Lebih enak motor listrik sih daripada motor bkasa. Kalau saya, malam baru charge sampai penuh. Paginya dibuat kerja sampai sore. Aman,” ungkapnya.
Selain itu, harga motor listrik relatif terjangkau daripada motor konvensional. Hanya karena belum begitu populer, modelnya pun belum banyak bervariasi. “Viar Q1 harganya kisaran 21-22 juta. Kalau motor merek Swap Minerva berkapasitas satu baterai, seperti milik rekan saya, harganya berkisar 16-17 juta,” ungkapnya.
Dalam konvoi yang bermula dari Embong Wungu hingga DBL Arena tersebut, terdapat peserta pengendara mobil listrik. Seperti merek Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq. Kedua mobil tersebut diparkir di sisi utara gedung DBL. (Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: