Review 6/45, Film Terlucu Korea 2022

Review 6/45, Film Terlucu Korea 2022

PASUKAN KOCAK, atas dari kiri, Park Se-wan, Lee Yi-kyung, Lee Sun-won, dan Kim Min-ho, dan bawah, dari kiri, Go Kyung-pyo, Kwak Dong-yeon, dan Eum Moon-suk dalam poster 6/45. -koreanfilm.org-

Oleh:
Retna Christa
wartawan Harian Disway

 

SAYA tidak punya ekspektasi apa-apa ketika memutuskan menonton 6/45 pekan lalu. Saya melihat di Twitter, hype film ini tinggi sekali. Semua bilang lucu. Tapi saya enggak percaya. Banyak film yang dibilang lucu oleh netizen. Tapi ternyata bagi saya enggak segitunya.

Yang jadi pegangan saya waktu itu, Lee Yi-kyung itu lucunya setengah modar. Serial-serialnya tidak ada yang gagal. Ia bukan komedian biasa. Lucunya berasal dari dalam DNA. Pendeknya, ia ngapain aja, pasti jenaka.

Sedangkan Go Kyung-pyo, saya mengenalnya membawakan peran-peran cowok serius. Dokter (di Reply 1998), hakim (Love in Contract), hingga penipu ulung (Private Live). Jadi, saya pikir, di 6/45 paling-paling ia memerankan prajurit yang serius juga. Eh, saya salah besar. Semua orang di sini—termasuk Kwak Dong-yeon, Eum Moon-sook, dan Park Se-wan—lawak semua!

Saya tahu, kelucuan mereka bersumber dari skenario dan penyutradaraan Park Gyu-tae yang jenius. Namun, casting juga punya kontribusi besar. Tanpa aktor-aktor di atas, naskah jenaka sang sutradara mungkin tidak bisa menusuk saraf tawa audiens dengan jitu. Totalitas Go Kyung-pyo untuk menggemukkan badan—sehingga wajahnya jadi chubby—juga patut diacungi jempol.

Hadiah 5,7 Miliar Won

Duit miliaran won, tentara, dan perang dingin antara Korea Selatan dengan Utara. Itu isu-isu berat. Sensitif pula. Namun, di tangan Park Gyu-tae, isu tersebut menjadi sumber banyolan yang tak ada habisnya. Setting-nya bahkan di areal perbatasan antara Korea Selatan dengan Utara. Di salah satu titik sepanjang garis demarkasi.  

Park Chun-woo (Go Kyung-pyo) adalah tentara Korea Selatan yang masa wamilnya tinggal tiga bulan. Suatu hari, ketika berjaga di pintu gerbang markas, ia menemukan secarik tiket lotre. Eh, beberapa hari kemudian, nomor lotre temuannya diumumkan sebagai pemenang. Ia berhak atas hadiah sebesar KRW 5,7 miliar. Atau setara dengan Rp 63 miliar.

Chun-woo happy bukan kepalang. Ia membayangkan. Tiga bulan lagi, sekeluar dari barak, ia bakal kaya mendadak.

Kalau diperhatikan, di poster film 6/45 ada tagline: Ticket Landing on You. Tentu, kalimat itu langsung mengingatkan kita pada judul serial populer Crash Landing on You. Hanya saja, bukan Yoon Se-ri (Son Ye-jin) yang salah mendarat di wilayah Korut. Melainkan si lotre.   


AWAL DARI SEGALANYA, pertemuan Park Chun-woo (Go Kyung-pyo, kiri) dan Ri Young-ho (Lee Yi-kyung) di perbatasan membahas tiket lotre yang nyasar. -koreanfilm.org-

Ya, karena kecerobohan Chun-woo, tiket lotre itu terbang. Lalu ditemukan oleh tentara setempat, Ri Young-ho (Lee Yi-kyung). Dengan internet supercepat—meski monitor komputernya masih tabung—ia mengetahui bahwa tiket lotre itu bernilai miliaran won.

Chun-woo kabur dari barak untuk mencari tiket tersebut. Setelah tiga hari mengubek-ubek lapangan rumput luas di antara pos penjagaan Korsel dan Korut, ia bertemu Young-ho. Malangnya, sepulang ke barak, Chun-woo ketahuan atasannya, Kang Eun-pyo (Eum Moon-seok). Ia terpaksa menjelaskan alasannya meninggalkan markas di malam buta.

Sementara itu, di utara, Young-ho juga kepergok habis ngobrol dengan tentara Selatan. Senasib dengan Chun-woo, ia harus menjanjikan jatah uang hadiah lotre agar tidak dihukum. Kedua pihak pun sepakat untuk bertemu membahas presentasi pembagian uang hadiah.

Akhirnya, tentara dari dua Korea itu bertemu di sebuah gudang perbekalan. Dari Selatan, ada Chun-woo, Kapten Eun-pyo, dan Kim Man-cheol (Kwak Dong-yeon), si ahli IT. Sedangkan Korut diwakili Young-ho, Choi Seung-il (Lee Soon-won), penasihat politik, dan Bang Cheol-jin (Kim Min-ho), ahli meretas.

Ditentukan, yang bertugas mencairkan uang hadiah ke Seoul adalah Man-cheol. Sedangkan untuk mencegah tentara Selatan berbuat curang, mereka sepakat bertukar ’’sandera’’. Chun-woo diselundupkan ke Utara. Young-ho gabung di markas Selatan.


MUNGKIN, inilah penampilan terlucu sepanjang karier Kwak Dong-yeon.-koreanfilm.org-

Dari situ, kekacauan demi kekacauan terjadi susul menyusul. Misi yang harusnya simpel jadi ruwet gara-gara personelnya tidak beres semua. Mulai dari Young-ho yang mengaku warga pindahan dari Jerman, Chun-woo yang berhasil membuat ayam bertelur, hingga Man-chul yang tiba-tiba viral di media sosial. Apakah mereka akhirnya berhasil mendapatkan uang Rp 63 miliar? Well…

Segala Macam Komedi

Rentetan komedi dalam 6/45 mengalir seperti roller coaster. Lucunya naik turun. Pada 15 menit pertama, Anda mungkin merasa plotnya lambat. Tidak ada kejadian signifikan yang bikin tawa meledak. Paling-paling sikap Chun-woo setelah menemukan lotre (yang seperti ODGJ) yang bikin terkikik. Bukan karena lucu. Tapi karena kagum melihat keliahaian Go Kyung-pyo membuat ekspresi tolol.

Setelah lotre terbang, barulah serentetan kejadian tak terduga membuat penonton tertawa non-stop. Berbagai jenis humor disajikan oleh sutradara Park Gyu-tae. Ada komedi situasi, ada percakapan witty, lelucon slapstick, guyonan receh, semua ada. Bahkan yang agak cringe, dengan kualitas CGI yang payah, pun tersedia.

Bahkan, ada beberapa kejadian yang lumayan predictable. Misalnya ketika Chun-woo berusaha menyabot mobil yang hendak membawanya ke Pyongyang. Sudah digarong semua onderdilnya, eh mobil itu masih bisa berjalan. Ketebak. Absurd pula. Toh, saya (dan seluruh penonton di bioskop CGV Maspion Square) tetap meledak tertawa.

Atau saat Young-ho nyaris ketahuan bahwa ia bukan tentara Selatan. Kita tahu, ia hendak berbicara dengan bahasa Jerman. Tapi melihat ekspresi Lee Yi-kyung ketika mengucapkannya, kok ya tetap ketawa. Apalagi melihat reaksi sang komandan dan sejawatnya yang ternganga-nganga. Itulah mengapa, cast memegang peranan penting di sini.

Seperti roller coaster yang melambat ketika mendekati garis finis, plot 6/45 juga menjadi pelan mendekati akhir film. Tawa kita tak sekencang sebelumnya. Namun, kita malah jadi terharu. Melihat tentara kedua Korea menemukan hikmah dari saga lotre tersebut. Mereka jadi bersahabat. Dan sama-sama menganggap bahwa perang itu urusan elite. Prajurit kroco—mau otaknya dicuci sebersih apa pun—tidak merasakan manfaatnya.
 
So, jika Anda pencinta komedi, sungguh tidak ada alasan untuk tidak menonton 6/45. Masih tersedia di bioskop-bioskop CGV kesayangan Anda. (*)


DIREMEHKAN, tentara Korut Bang Cheol-jin (Kim Min-ho, kiri) menggunakan teknologi yang lebih canggih daripada tentara Korsel. Mereka menyusun rencana mencairkan uang hadiah.-koreanfilm.org-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: