Cheng Yu Pilihan Pendiri PT Mega Buana Inti Rohadi S. Hartono: Chi Ku Nai Lao

Cheng Yu Pilihan Pendiri PT Mega Buana Inti Rohadi S. Hartono: Chi Ku Nai Lao

Cheng Yu Rohadi S. Hartono--

INI adalah kisah tentang bagaimana Rohadi S. Hartono membangun usahanya. Dituturkan langsung olehnya. Panjang sekali. Halaman rubrik ini tentu tidak muat kalau dituliskan semua. Kami coba menyarikannya. Terutama pepatah yang menjadi pegangan hidupnya: 吃苦耐劳 (chī kǔ nài láo): kerja keras dan pantang menyerah.

"Nama Mandarin saya Ong Khing Thoeng. Di sekolah, saya biasa dipanggil Rohadi. Saya 40 bersaudara. Tapi 1 meninggal waktu masih bayi," kata Rohadi.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dirut PT. Sukses Abadi Petrokimia Niko Atmaja: Yin Shui Si Yuan

Di antara saudara-saudaranya, Rohadi mengaku paling bodoh. Ia sampai 4 kali tidak naik kelas. Karena gurunya kasihan, dinaikkan 1 kali ke kelas percobaan. "Jadinya saya telat 3 tahun masuk SMP," katanya.

Ia sebenarnya tidak suka sekolah. Tetapi orang tuanya terus mendorong agar sekolah. Terutama sang Mama yang selalu khawatir masa depan putranya kalau tidak sekolah. 

Sang Mama mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri. Harus punya usaha sendiri. Tidak boleh bergantung pada harta orang tua. Sebab, harta bisa habis. Sedangkan ilmu akan kekal abadi. Malahan, makin dibagi, akan makin banyak.

"Saya menyadari itu. Namun, saya tetap sukanya bekerja. Makanya, setelah SMA, saya langsung kerja. Di PT Jaya Kertas, Kertosono. Saya tiga bulan di sana. Kerja apa saja. Antar limbah kertas (waste paper). Nimbang barang yang keluar-masuk. Semuanya saya kerjakan. Tidur hanya 5 jam sehari," ujarnya.

Hal itu membuat mamanya saya sedih. Sang mama ingin ia kuliah. Karena sayang dan hormat dengan mama, akhirnya Rohadi melanjutkan studi S-1.

"Itu saya lakukan setelah saya dipindahkan oleh pemilik perusahaan, Koko Ongko Prawiro, ke Jakarta. Jadi perwakilan di sana. Pagi sampai sore saya kerja. Malamnya saya kuliah," kenang Rohadi.

Setiap hari ia bekerja mengantar faktur, antar tagihan ke pabrik box, antar dokumen ke bank, urus izin industri. Pokoknya semuanya ia kerjakan. Tidak pilih-pilih.

"Orang pandai cukup kerja 1 kali, sedangkan saya harus 3 sampai 5 kali. Ya karena tadi: saya tidak pandai. Jadi harus kerja lebih keras lagi," tandasnya.

Begitulah, Rohadi memang pengusaha gigih yang memulai segalanya dari bawah.

Tak heran bila perusahaan yang belakangan didirikannya, PT. Mega Buana Inti, bisa menjadi salah satu supplier waste paper terbesar di Indonesia dan berkembang ke beragam usaha lainnya –termasuk perhotelan juga. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: