Trauma, Nobar di Korsel Batal

Trauma, Nobar di Korsel Batal

LANGKAH TEGAP Presiden Yoon Suk-yeol yang akan menaruh karangan bunga pada altar di Seoul, 1 November 2022. Altar itu mengenang para korban tragedi Itaewon.-JUNG YEON-JE-AFP-

Yoon juga rajin mengunjungi altar di Seoul yang dibangun untuk para korban. Hampir saban hari ia muncul. Yoon juga hadir dalam beberapa upacara keagamaan. Juga menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga korban. Sungguh sebuah perasaan duka yang mendalam.

Akhir masa duka nasional memang sudah berakhir. Tetapi, rasa duka itu masih ada. Yoon bahkan memohon kepada stafnya. Agar jangan lagi menjadikan Korsel sebagai tempat hilangnya nyawa-nyawa tak bersalah.

Kantor kepresidenan juga ramai dengan isu politik yang dikaitkan dengan tragedi Itaewon. Yoon bersama stafnya berusaha menepis segala perdebatan mengenai siapa sebenarnya penanggungjawab atas terjadinya tragedi. 

Mendagri Lee Sang-Min sebagai Menteri Dalam Negeri mendapat peringatan keras akibat komentarnya. Sebab, Lee bilang bahwa kejadian itu tidak bisa dicegah. Bahkan ketika petugas pengamanan dan polisi dikerahkan ke lokasi kejadian sekalipun.

Pendapat lain, kementerian keselamatan dan polisi dianggap kurang memberikan informasi. Ada pendapat yang mengatakan, Yoon harus meminta pertanggungjawaban Menteri Keamanan dan kepada Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional. Inilah yang membuat blok oposisi mulai mengkritik pemerintahan yang dipimpin oleh Yoon. 

Partai Demokrat Korea (DPK) memberikan opsi penggantian Menteri Keselamatan Lee Sang-Min, Komisaris Jenderal Yoon Hee-Keun, serta Perdana Menteri Han Duck-Soo. 

Selama konferensi pers Minggu, 6 November 2022, DPK meminta Yoon untuk minta maaf secara resmi dan mengganti perdana menteri. DPK juga mendesak Partai Kedaulatan Rakyat untuk sepakat dalam penyelidikan yang diminta oleh pemerintah.

“Presiden dan pemerintah pusat beserta polisi belum bebas dari tanggung jawab mereka atas tragedi itu. Mereka wajib melakukan penyelidikan secara menyeluruh,” bunyi pernyataan DPK. (Mochammad Rafly Akbar/Chyntia Rasya Aisyah)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: