Ketika si Kebaya Merah Bangga
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
Pengakuan para pelaku, mereka membuat video itu tanpa kamerawan. Hanya menggunakan satu kamera, dilengkapi tripod. Manteng di satu titik, yang sudah diukur, mampu menangkap area drama. Tapi, tak bisa zoom in, zoom out.
Kelihatan, areanya sempit. Tripod pastinya di sudut kamar di seberang toilet. ”Pengakuan mereka begitu, hanya mereka berdua yang membikin video. Tapi, masih kita periksa lagi,” ujar Farman.
Polisi tidak menyebut, apakah pelaku menyesal atau tidak. Yang menyatakan happy @MeamOra. Tepatnya bangga: ”Storyline bagus”. Berarti, mereka punya storyboard dan storyline. Dasar produksi film.
Hal baru di Indonesia, cewek usia 24 suka membikin film porno. Tapi, model begini sudah lama di negara-negara lain.
Dikutip dari Los Angeles Times terbitan 6 Januari 2002, bertajuk The Actress, the Producer and Their Porn Revolution, dikisahkan aktris porno top Amerika Serikat (AS), Jane Esther Hamilton, lahir di Las Vegas, Nevada, 27 Oktober 1956.
Hamilton sarjana seni teater lulusan 1976. Lalu, jadi aktris. Beberapa filmnya terkenal. Misalnya, Amanda by Night, Wanda Whips Wall Street, Roommates, dan A Scent of Heather.
Kemudian, ia bertekad jadi aktris porno sejak 1980. Mengubah nama jadi Veronica Hart. Dia berhenti jadi aktris porno sejak usia 26 tahun pada 1982. Lalu, jadi sutradara film porno, akhirnya produser film porno.
Sutradara Paul Thomas Anderson (pada 1981) menjuluki Hamilton sebagai The Meryl Streep of Porn karena sangat cantik mirip aktris top (bukan porno), sering meraih Piala Oscar, Meryl Streep.
Hamilton menikah dengan teknisi suara film porno, Michael Hunt, pada 1982. Punya dua anak laki, Chris dan Max. Lalu, Hamilton-Hunt cerai. Ana-anak ikut ibu. Dan, Hamilton tidak menikah lagi sampai tua sekarang.
Dari wawancara Hamilton dengan Los Angeles Times, orang bisa mengambil hikmah.
Hamilton: ”Saya tidak malu dengan apa saya lakukan. Saya bertanggung jawab atas pilihan hidup ini.”
Sebagai ibu, ketika dua anak masih kecil-kecil, tidak ada masalah. Anak-anak tahu, ibu mereka bintang film porno. Bahkan, anak-anak bisa bercanda soal pekerjaan Hamilton.
Dua anak Hamilton cerdas-cerdas. Mereka sama-sama masuk sekolah anak berbakat dan menyelesaikan sekolah lebih cepat daripada murid lain.
Tapi, setelah dua anak itu remaja, mulai bermasalah. Anak-anak tidak suka ibu mereka jadi produser film porno. Sebab, sekali waktu Hamilton masih tampil di film porno. Mungkin, anak-anak malu.
Hamilton: ”Ternyata, pekerjaan saya ini mengerikan bagi mereka. Saya, ibu mereka yang penuh kasih. Mereka paham itu. Tapi, ternyata tidak ada anak yang senang bahwa ibu mereka berhubungan seks dengan pria berbeda-beda, dan difilmkan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: