Cheng Yu Pilihan Pemilik Hotel My Tower Wahyu Gondosiswanto: Tian You Bu Ce Fengyun, Ren You Dan Xi Huofu

Cheng Yu Pilihan Pemilik Hotel My Tower Wahyu Gondosiswanto:  Tian You Bu Ce Fengyun, Ren You Dan Xi Huofu

Cheng Yu Wahyu Gondisiswanto--

PEMILIK My Tower Hotel & Apartment Wahyu Gondosiswanto percaya, "天有不测风云, 人有旦夕祸福" (tiān yǒu bù cè fēngyún, dì yǒu dàn xī huòfú): kejadian di alam semesta tak bisa diprediksi, nasib orang tak ada yang mengetahui.

Ini adalah petuah Tiongkok klasik yang bersumber dari novel masyhur Batas Air (Shuihu zhuan 水滸傳) karya Shi Nai'an 施耐庵, sastrawan yang hidup di akhir era dinasti Yuan dan awal dinasti Ming.

Memang, jangankan takdir orang lain, takdir diri saja tak ada yang tahu. Makanya, yang bisa dilakukan manusia hanyalah berusaha. Sebab, sebagaimana ditegaskan Al-Qur'an, "Tuhan tak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubahnya sendiri" (innallaah laa yughayyiru maa biqoumin hattaa yughayyiruu maa bi'anfusihim). 

Berarti, Tuhan menunggu ikhtiar kita. Sekalipun, menjadikan kita sukses/tidak, pada akhirnya tetap merupakan hak prerogatif Tuhan. Seperti ditegaskan Luo Guanzhong 羅貫中 dalam roman Samkok (Sanguo Yanyi 三國演義) yang terkenal itu, "谋事在人, 成事在天" (móu shì zài rén, chéng shì zài Tiān): manusia mengusahakan, Tuhan menentukan.

Kendati demikian, yang didapat manusia akan disesuaikan dengan yang diperjuangkannya. "Usaha tak akan mengkhianati hasil," kata orang-orang zaman sekarang. Jika berbuat baik, hasilnya kemungkinan besar akan baik pula. Kalaupun tidak, mungkin waktunya saja yang belum tiba.

Alkitab mengajarkan kita tentang konsep tabur-tuai –yang juga selaras dengan hukum karma yang diingatkan sang Buddha. Misalnya dalam Saṁyutta Nikāya I, 227, ada arahan yang bunyinya, "Sesuai dengan benih yang ditabur, begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebajikan dan pembuat kejahatan akan menerima kejahatan pula. Taburlah olehmu biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan memetik buah-buah dari padanya."

Intinya, meminjam istilah Al-Qur'an, "In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa'tum falahaa" (jika kamu berbuat baik, berarti kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri; jika kamu berbuat jahat, kerugian dari kejahatan itu akan kembali kepada dirimu sendiri). (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: