Dalam EHEF 2022, Prancis Buka Lebar Kesempatan untuk Pelajar Indonesia

Dalam EHEF 2022, Prancis Buka Lebar Kesempatan untuk Pelajar Indonesia

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak memukul gong sebagai tanda pembukaan Pameran Perguruan Tinggi Eropa European Higher Education Fair (EHEF) 2022 di Surabaya.-DAVID-NADINE-

Francois mengapresiasi para mahasiswa Indonesia yang tertarik belajar di Prancis, terutama di IMT. Ia menyebut bahwa mahasiswa-mahasiswa Indonesia paling dirindukan. Karena mereka ramah dan sopan terhadap semua orang. Kemudian ia mendekat ke Astria dan berkata, “Kau tahu, apa lagi yang saya rindukan soal Indonesia? Nasi goreng!,” ujarnya. Disambut tawa beberapa pengunjung. 

Perwakilan institusi lainnya adalah Cecile Ecalle, dari CCI Paris Ile de France. Yakni perguruan tinggi bisnis yang memiliki cabang sebanyak 14 dengan 39 ribu mahasiswa. Sebanyak 13 ribu di antaranya adalah mahasiswa asing atau internasional. “Ada mahasiswa dari indonesia. Tapi tidak banyak. Kurang dari 50 orang. Jadi kehadiran kami di sini untuk mendorong masyarakat Indonesia agar belajar di saja,” ujarnya. 
Cecile Ecalle (tengah) perwakilan dari CCI Paris Ile De France sedang serius berbincang bersama undangan Tamu undangan dalam acara perjamuan persahabatan Prancis-Indonesia.-DAVID-NADINE-

Tahun ini, CCI Paris Ile de France sedang mengembangkan proyek sekolah kuliner di Indonesia. “Semoga terlaksana dan tidak ada halangan. Kami ingin turut andil, berkontribusi dalam hal pembibitan para enterpreneur baru di Indonesia,” ungkapnya. 

Kemudian terdapat perwakilan dari Vatel Hotel & Tourism Business School yang berlokasi di Bordeaux, Prancis. Yakni Lucie Swiryda Fuentes. ”Vatel merupakan salah satu perguruan tinggi yang terbesar di Prancis. Kami memiliki 55 kampus di 31 daerah. Banyak mahasiswa internasional yang belajar dan kami harap, semakin banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di sana,” ungkap International Recruitment Director Vatel itu. 

Dalam Soiree de L’Amitie Franco-Indonesienne, para perwakilan dari institusi pendidikan di Indonesia maupun Prancis saling berbincang. Mereka menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerja sama. “Negara kita sangat dekat. Semoga hubungan baik ini semakin meluas. Tak hanya soal seni budaya, ekonomi saja. Tapi juga sektor pendidikan,” ujar Sandra. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: