Hutan Mangrove Wonorejo, Tempat Transit Burung Migran

Hutan Mangrove Wonorejo, Tempat Transit Burung Migran

Burung Gagang Bayam Timur tampak hidup berkoloni di Kawasan Wonorejo.-Boy Slamet-

”Empat tahun lalu saya pasang kamera, satwanya ada banyak. Seperti garangan, luak, berang-berang. Kucing hutan juga ada,” katanya.

Baginya, ekosistem hutan bakau perlu dijaga. Secara otomatis, biodiversitasnya akan terlindungi. Pun, itu bakal punya banyak manfaat juga bagi kota metropolitan seperti Surabaya.

Alumnus teknik sipil Universitas Sunan Giri (Unsuri) itu bersyukur, pengembangan lahan basah atau ekowisata mangrove lambat laun makin baik. Apalagi, setelah mendapat penghargaan akreditasi kota lahan basah dunia, tentu ini jadi tanggung jawab bersama.

”Di sana makin bagus, apalagi masih banyak tambak tradisional, bukan yang intensif. Artinya, bakaunya masih banyak dan terjaga juga,” ujar pria kelahiran 27 Februari 1976 itu.

Konvensi Ramsar Ke-14 tahun ini diikuti lebih dari seribu delegasi penanda tangan dan organisasi internasional, termasuk Indonesia.

Selain Kota Surabaya, ada Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Wilayah itu juga mendapat penghargaan akreditasi kota lahan basah dunia. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: