Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Menno Bukan Ayahku (77)
DOKUMEN ADOPSI milik Jean-Luc jadi modal utama pencarian orang tua kandung di Bandung, Indonesia.-David Ubaydullah/Harian Disway-
Menurut penelitian pediatrics, anak adopsi empat kali lebih rawan bunuh diri ketimbang non-adopsi. Fakta itu diamini Jean-Luc saat mengunjungi Disway News House, Selasa, 8 November 2022.
–
”Sometimes the feeling is come back (Terkadang perasaan ingin bunuh diri itu datang, Red),” ujar Jean pekan lalu.
Sampai sekarang? ”Ya,” sahutnya.
Jika Anda melihat medsos Jean, postingannya bakal menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Banyak pesta dan pindah-pindah.
Ia memang seorang disk jockey (DJ). Ia yang menghidupkan dan hidup dari pesta itu. Namun, di balik semua gemerlap kehidupannya, ada jiwa yang sangat rapuh.
LEWAT MUSIK Jean-Luc bisa bertahan hidup. Ia bahagia ketika melihat orang-orang menikmati permainan DJ-nya.-Dok Jean-Luc-
Karena itulah, ia beberapa kali ingin mengakhiri hidup. Beban yang dihadapi anak adopsi interasial begitu berat. Terlebih, anak-anak yang dirawat orang Eropa yang merasa superior atas ras lain. Banyak yang tak bisa memahami mereka.
Jean baru tahu bahwa ia anak angkat ketika usianya 10 tahun. Tiba-tiba sang ayah mendudukkannya dan memberi tahu bahwa ia bukan anak kandungnya.
Sang ayah bernama Menno Oudkerk Pool. Seorang Indo-Belanda yang kembali ke negaranya.
Menno adalah guru sukses dengan harta cukup. Ia juga mengurus ibunya, Julia Oudrek Pool. Mereka punya rumah sendiri-sendiri.
Menno tinggal di apartemen di Kota Roermond, di bagian selatan Belanda. Agar ada yang menemani hari-harinya, ia mengadopsi Jean dari Bandung.
Sebenarnya, seluruh anggota keluarga, termasuk paman, bibi, dan nenek hingga teman-teman Menno, tahu proses adopsi itu. Mereka sempat melarang mengadopsi anak. Namun, mereka tahu watak Menno: kalau ingin sesuatu, pasti sulit dicegah.
Semua menyimpan rahasia dengan rapi. ”That was betrayed conspiracy (Itu seperti konspirasi pengkhianatan, Red),” kata DJ yang juga drummer itu.
Sejak saat itu, hubungan Jean dan sang ayah mulai merenggang. Ia mulai lebih banyak menyendiri dan mencari pelarian baru.
”In age of 10 until 14 i was slowly loosing tuch with Menno. Away from home alot. Hang on with friends, started drinking and away from studying (Di usia 10 sampai 14 tahun hubungan dengan Menno perlahan memudar. Jauh dari rumah. Banyak bermain dengan teman, mulai minum alkohol, dan jauh dari sekolah, Red),” ungkap Jean sambil mengingat masa kelam itu.
Itulah turbulensi besar pertama dalam hidup Jean. Ayah yang begitu disayangi ternyata bukan ayah kandung. Jean mulai merasa tak punya siapa-siapa di dunia ini.
”He wanna to be my father, but I kinda rejected him. Always in between (Ia ingin jadi ayahku, tetapi aku seperti menolaknya. Hubungan kami selalu di tengah-tengah, Red),” kata Jean.
MERASAKAN INDONESIA dari Parade Juang Surabaya 6 November 2022. Jean-Luc ngobrol dengan peserta aksi teatrikal.-Ali Muchlison-
Ia merasa dikhianati semua orang. Mereka tahu apa yang terjadi, tetapi tak ada yang mau jujur.
Saat itulah rasa terbuang untuk kali kedua muncul. Hari itu Jean mengetahui bahwa dirirnya tidak diinginkan keluarga kandungnya dari Indonesia. Makanya sampai diadopsi. Di lain sisi, hubungan dengan keluarga angkat makin meregang.
Gara-gara hal itu, Jean sulit membuka diri. Sulit percaya orang. ”I have trust issue (Aku tidak gampang percaya orang, Red),” jelas DJ kelahiran 1982 itu.
Banyak yang seperti Jean: anak adopsi yang bergumul dengan masalah kepercayaan sepanjang hidup mereka. Menurut penelitian, sebagian besar anak adopsi mengalami kesulitan untuk memulai atau mengakhiri hubungan.
Perlahan hubungan dengan Menno mulai membaik. Mereka liburan. Bareng ke Indonesia beberapa kali.
Jean sulit terlepas dari sosok Menno. Selalu dependen atau bergantung pada ayah angkatnya.
Sebagai anak angkat, Jean berusaha tak mengecewakan orang-orang yang telah merawatnya. Ia paham hukum balas budi.
Anak angkat sering kali diharapkan bahagia dan bersyukur. Dan, itu beban yang sangat berat. Jean berusaha memenuhi tuntutan itu.
Terkadang anak adopsi sampai berupaya keras untuk menunjukkan rasa terima kasihnya dengan menorehkan berbagai prestasi. Mereka berupaya keras agar lebih dari yang lain. Tanpa prestasi, posisi mereka bakal makin tak dipandang.
Masalahnya, upaya terima kasih pada proses adopsi sangatlah rumit. Sekuat apa pun balas budi yang dilakukan, tetap ada konflik yang muncul.
Juga, terkadang yang mereka butuhkan hanya satu: pulang ke tanah air Indonesia. (Salman Muhiddin)
Menno Meninggal di Bali. BACA BESOK!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: